Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Profil Kasatlantas Polres Sampang yang Viral, Pernah Jadi Atlet Timnas Bola Voli
25 Mei 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasatlantas Polres Sampang, AKP Ayip Rizal , menjadi perhatian netizen karena aksinya saat melakukan pengamanan di Desa Darma Tanjung, Kecamatan Camplong.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang beredar, ia sempat ditantang oleh pelaku pelanggaran lalu lintas. Dalam rekaman itu, ia terlihat masuk ke dalam gerbang rumah.
Sementara itu, pelaku tersebut melambaikan tangan sebagai tanda untuk menantang. Ayip menegaskan, pelaku tidak menantang duel kepadanya. Hal itu terjadi karena emosi pelaku.
"Nggak ada yang ngajak duel. Emosi anak-anak saja itu," ujar Ayi kepada kumparan, Selasa (25/5).
Sebelum menjadi polisi dan viral karena video tersebut, Ayip dikenal sebagai sosok atlet bola voli yang sudah mengharumkan nama bangsa. Ia pernah membawa Timnas Bola Voli bersinar di SEA Games pada 2007, 2011, 2013, dan 2015. Kala itu ia menjabat sebagai kapten Timnas.
Ayip mengaku direkrut oleh Surabaya Bhayangkara Samator setelah lulus SMA pada 2004. Dari perekrutan tersebut, ia hijrah dari tanah kelahirannya Banjarmasin menuju ke Surabaya, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Proliga sejak 2004 Club Bhayangkara Samator. Liga Vietnam 2008-2011, tiga musim di sana," kenang Ayip.
Ia membela Club Samator dari 2004 hingga 2009, paling lama katanya. Setelah itu, ia pindah ke sejumlah club seperti Jakarta Pertamina Pertamina dan Bank Sumsel Babel.
Sementara itu, ia baru masuk ke Akpol 2009 dan lulus satu tahun setelahnya. Sebagai atlet sekaligus polisi, ia dituntut harus berbagai waktu dan beradaptasi. Sebab, kondisi lingkungan yang berbeda.
"Kalau dinas memang ada kompensasi kedinasan. Kita dikasih waktu untuk TC di sana. Kalau TC-nya libur, dinas," ujarnya.
Menjalani karier sebagai atlet sekaligus polisi pernah membuatnya bimbang. Hingga kemudian, ia memutuskan untuk pensiun dari bola voli saat jelang ASIAN Games Indonesia pada 2018 karena cidera di bagian lutut.
Karena hal itu, ia pernah akan dioperasi di Jerman dan Singapura. Akan tetapi, ia kemudian menjalani sejumlah terapi. Salah satunya adalah bersepeda.
ADVERTISEMENT
"Sempat bingung milih keatletan atau meniti karier di kepolisian. Udah mencoba untuk jalani, tahun depan, tahun depan (pensiun dari atlet) dengan mengurangi aktivitas. Akhirnya tapi kebetulan ada momentum mundur tanpa digandolin (karena cidera)," ungkapnya.
Pria dengan tinggi badan 196 sentimeter itu mengaku puas dengan prestasi yang telah dimiliknya. Ia berharap para juniornya bisa berprestasi di bidang bola voli.