Profil Max Sopacua: Manuver Eks Penyiar TV di Partai Demokrat

17 November 2021 8:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota senior Partai Demokrat, Max Sopacua saat memimpin konferensi pers mengenai Partai Demokrat di Cikini, Jakarta, Kamis (13/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota senior Partai Demokrat, Max Sopacua saat memimpin konferensi pers mengenai Partai Demokrat di Cikini, Jakarta, Kamis (13/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Politikus senior Partai Demokrat, Max Sopacua, meninggal dunia Rabu (17/11) hari ini usai dirawat di RSPAD. Eks penyiar berita olahraga di TVRI itu meninggal dalam usia 75 tahun.
ADVERTISEMENT
"Almarhum wafat pagi tadi pukul 05.53 WIB di ICU RSPAD Gatot Soebroto," ucap Kepala RSPAD, Letjen TNI Budi Sulistya, saat dikonfirmasi Rabu (17/11).
Bagaimana profil Max Sopacua?
Max lahir di Ambon, Maluku, pada 2 Maret 1946. Ia dikenal sebagai politikus senior Partai Demokrat yang sudah dua periode menjadi anggota DPR RI (2004-2014) dari daerah pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten dan Kota Bogor).
Sebelum meniti karier di dunia politik, Max merupakan penyiar berita olahraga di TVRI pada tahun 1980 hingga 1990-an. Selain itu, Max juga pernah menjadi produser di TVRI pada tahun 1985 hingga 2002.
Max kemudian mendirikan stasiun radio yang diberi nama Sheba FM pada tahun 2009 untuk area Bogor. Kini bernama X Channel.
ADVERTISEMENT
Max banting setir dari penyiar ke dunia politik dengan masuk ke Partai Demokrat pada 2002 dan langsung menjabat sebagai wasekjen DPP Partai Demokrat.
Max Sopacua. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Kariernya meningkat hingga menjadi Ketua DPP Demokrat di era Ketum Hadi Utomo (2005-2019), kemudian Wakil Ketua Umum dan terakhir sebagai Anggota Majelis Tinggi di era SBY.
Lama tak terdengar, Max tiba-tiba menggelar jumpa pers membentuk Gerakan Penyelamat Partai Demokrat (GPPD) pada 2019 bersama beberapa senior Demokrat lain. Gerakan ini mengkritisi kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.
Tahun 2020, Max bergabung dengan Partai Era Masyarakat (Partai Emas) yang didirikan Hasnaeni yang dikenal sebagai Wanita Emas. Max hanya beberapa bulan di Partai Emas.
GPPD yang dia gagas kemudian menjadi cikal bergulirnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Sedang, Sumut, yang mengusung KSP Moeldoko sebagai ketua umum.
ADVERTISEMENT
Hasil KLB ditolak Menkumham Yasonna Laoly karena pemerintah tetap mengakui AHY sebagai pemimpin Partai Demokrat yang sah. Meski begitu, kubu Moeldoko masih menanti putusan PTUN.
Max Sopacua menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri KLB Partai Demokrat di Deli Serdang. Foto: Rahmat Utomo/kumparan