Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Profil Mayjen Pol (Purn) Seno, Ketua RT di Kompleks Rumah Irjen Ferdy Sambo
13 Juli 2022 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7).
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu melibatkan sopir dinas pribadi istri Irjen Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (27) dengan ajudan Irjen Sambo, Bharada E. Dalam peristiwa itu, Brigadir Yosua tewas dan menyisakan banyak kejanggalan.
Rumah singgah yang dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri Irjen Sambo dan keluarga itu beralamat di Jalan Duren Tiga Utara 1 Nomor 46 RT05/01, Duren Tiga, Pancoran Jakarta Selatan.
Ketua RT tempat rumah tersebut rupanya bukan orang sembarangan. Dia bernama Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto.
Meski usianya tak lagi muda, pria kelahiran 1938 itu masih dipercaya warga sekitar sebagai ketua RT.
Ketika masih berdinas di Polri, Seno pernah menjabat 2 kali sebagai Kapolda, yakni Kapolda Aceh dan Kapolda Sumatera Utara.
Seno bercerita, dia merupakan angkatan 9 Rajawali. Jabatan terakhirnya semasa dinas yakni sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena Kapolri).
Jabatan Asrena Kapolri itu diembannya saat Kapolri dijabat oleh Jenderal Pol Kunarto hingga Jenderal Pol Banurusman Astrosemitro. Artinya, Seno menjabat Asrena Kapolri sejak 1991 hingga 1996.
ADVERTISEMENT
Kini dia telah pensiun dari dunia kepolisian. Namun, tiba-tiba wilayah yang dipimpinnya menjadi lokasi kasus polisi tembak polisi.
Hanya saja, pihak kepolisian yang menyelidiki kasus itu seakan-akan tak menganggapnya. Seno tak pernah diberi tahu soal kasus tersebut.
"Sampai sekarang saya ketemu (dengan penyidik) aja enggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT," ujar Seno, Rabu (13/7).
Bahkan, petugas keamanan kompleks yang seharusnya bertanggung jawab kepadanya, diperintah oleh polisi yang tengah menyelidiki kasus itu untuk berjaga juga mengganti CCTV, tanpa ada pemberitahuan.
"Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali enggak ada laporan, enggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," katanya.
ADVERTISEMENT