Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
ADVERTISEMENT
Nama Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun binaannya ramai dibicarakan belakangan ini. Ia disebut-disebut mengajarkan sesuatu yang menyimpang ke para santrinya.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Jumat (23/6), Panji dijadwalkan akan hadir di Gedung Sate, Kota Bandung. Ia memenuhi panggilan dari tim investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Tim investigasi yang dibentuk itu terdiri dari berbagai ormas dan lembaga Islam di Jabar. Selain itu, adapula unsur dari kepolisian, kejaksaan, hingga TNI yang tergabung. Mereka bertugas untuk mengumpulkan data terkait aktivitas di pesantren.
Seperti apa profil Panji Gumilang?
Panji lahir pada 30 Juli 1946 dengan nama lengkap Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. Ia lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Masa kecil Panji Gumilang dilalui dengan belajar di Sekolah Rakyat (SR). Tak hanya pendidikan formal di pagi hari, di petang harinya ia mengaji di sebuah langgar.
ADVERTISEMENT
Panji Gumilang pernah belajar di Ponpes Gontor. Kemudian keluar dan melanjutkan pendidikannya di IAIN (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat dengan mengambil Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab.
Selama berkuliah di UIN, Panji Gumilang aktif di HMI Cabang Ciputat.
Ia juga sempat aktif menjadi Petugas Rabithoh 'Alam Islami yang ditugaskan di Majlis Ulama Islam Malaysia Sabah bahagian Da'wah (1982-1989). Selain itu juga menjadi Presiden PERKISA (Perhimpunan Keluarga Besar Indonesia Sabah Malaysia) selama dua periode (1982-1989).
Baru pada 13 Agustus 1996, ia membangun Pondok Pesantren Al-Zaytun. Di Pesantren Al-Zaytun, ia menerapkan Sistem Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System) yaitu sistem pendidikan formal yang tidak terputus.
Mulai dari tingkat dasar atau Madrasah Ibtidaiah hingga Perguruan tinggi. Ia yang mengatur semuanya.
ADVERTISEMENT
Pada 24 Mei 2003 ia dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa bidang Management, Education and Human Resources oleh IMCA (International Management Centres Association) - Revans University. Itu merupakan universitas tidak terakreditasi action learning yang berbasis di Buckingham, Inggris, dan Amerika Serikat.
Saat itu Panji Gumilang dianggap berjasa melakukan perubahan dalam transformasi kependidikan di Indonesia. Yaitu mewujudkan ide baru dalam sebuah paradigma baru pendidikan Islam melalui Al-Zaytun.
Kontroversi
Dalam beberapa terbitan, nama Panji Gumilang kerap dikaitkan dengan gerakan Darul Islam / NII KW9. Gerakan ini dipimpin oleh Abu Toto, diduga nama alias Panji Gumilang.
Baru-baru ini, Wasekjen MUI bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah juga menegaskan hal yang sama.
ADVERTISEMENT
"Hasil penelitian MUI sudah jelas bahwa itu terindikasi atau terafiliasi dengan gerakan NII, sudah sangat jelas. Baik dari pola rekrutmen, baik dari segi penghimpunan atau penarikan dana, dari anggota dan masyarakat," kata Ikhsan usai rapat tertutup di Kemenkopolhukam, Rabu (21/6).
"Sudah sangat jelas itu, tidak terbantahkan, artinya penelitian MUI tahun 2002 itu sangat valid, dia adalah menyimpang dalam paham keagamaan, kemudian dari paham kenegaraan dia terafiliasi dengan gerakan NII," kata Ikhsan.
Maka itu Ikhsan meminta Ponpes Al-Zaytun dibina agar tidak lagi menyimpang. Dengan begitu harapannya tidak ada paham radikal yang tumbuh menjadi bom waktu bagi Indonesia.
"Sebagai Majelis Ulama Indonesia tentu dia wajib dibina, penyimpangan keagamaannya diluruskan, dan penyimpangan yang berkaitan dengan bernegara ya wajib dibina pemerintah, maka pemerintah dan MUI sudah sangat ideal dalam rangka membenahi kembali Al-Zaytun agar tidak lagi terpapar sebagai bibit-bibit bersemayam radikal yang menjadi bom waktu bagi negara nanti," tuturnya.
ADVERTISEMENT