Profil Paus Yohanes Paulus I: The Smiling Pope yang Akan Jadi Santo Terbaru

14 Oktober 2021 19:19 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Yohanes Paulus I. Foto: Dok. Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Paus Yohanes Paulus I. Foto: Dok. Reuters
ADVERTISEMENT
Paus Yohanes Paulus I, pemimpin Gereja Katolik pada 1978, akan ditahbiskan menjadi seorang Santo. Keputusan ini diambil usai Paus Fransiskus mengakui mukjizat yang dilakukan Paus Yohanes Paulus I semasa hidupnya.
ADVERTISEMENT
Aturan Gereja Katolik Roma menyebutkan, seseorang dapat dinobatkan sebagai Santo jika dirinya melakukan sebuah mukjizat. Gereja percaya hanya Tuhan yang dapat memberikan mukjizat, tetapi Santo dapat menjadi perantaranya.
Paus Yohanes Paulus I, dikenal sebagai “The Smiling Pope” (Paus yang Selalu Tersenyum), merupakan salah satu Paus dengan masa kepemimpinan tersingkat, yakni 33 hari. Ia diangkat menjadi Paus pada 26 Agustus 1978 dan ditemukan meninggal dunia pada 28 September 1978.
Ia lahir pada 17 Oktober 1912 di Forno di Canale (sekarang Canale d’Agordo), Provinsi Belluno, Italia, dengan nama Albino Luciani. Ayahnya, Giovanni Luciani, adalah seorang pekerja sosial yang bekerja sebagai imigran di Swiss.
Begitu lahir, Albino Luciani langsung dibaptis di hari yang sama, karena saat itu nyawanya terancam. Ia dibaptis di rumahnya oleh bidan yang membantu proses kelahiran.
Lapangan Santo Petrus pada hari pertama pembukaan kembali Basilika Santo Petrus, Vatikan. Foto: REUTERS / Remo Casilli
Sedari kecil, Luciani sudah bertekad untuk menjadi pemuka agama Katolik. Ia pun meminta izin kepada Ayahnya. Melalui sebuah surat, Ayah Luciani memberikan restu kepada anaknya untuk masuk seminari.
ADVERTISEMENT
“Ayah berharap ketika dirimu menjadi seorang imam, kamu akan berpihak dengan orang-orang yang kurang beruntung, karena Kristus pun bersama mereka,” tulis sang Ayah kepada Luciani, dikutip dari Vatican News.
Albino Luciani ditahbiskan sebagai imam pada 1935. Ia juga ditunjuk sebagai wakil pimpinan seminari di Belluno dan mengajar teologi moral, hukum kanon (undang-undang gereja), dan seni.
Ia meraih gelar doktor dalam teologi kudus dari Pontifical Gregorian University pada 1947 dan menjadi Vikaris Jenderal di seminarinya pada 1948.
Pada 1958, ia diangkat sebagai uskup Vittorio Veneto. Kemudian, pada 1969 ia menjadi Uskup Agung Venesia dan akhirnya menjadi Kardinal (pejabat tinggi Vatikan) pada 1973.
Di sela-sela waktunya mengabdi kepada agama dan Tuhan, ia juga mempublikasikan karya tulis kreatif berjudul Illustrissimi (Kepada yang Terkenal). Karya itu berupa kompilasi surat-surat yang dialamatkan kepada tokoh sejarah, seperti Mark Twain, serta tokoh fiksi seperti karakter dalam buku The Pickwick Papers karya Charles Dickens.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan seorang imam yang dekat dengan para jemaah Gereja. Selama bertahun-tahun, hukum dari penggunaan obat kontrasepsi didiskusikan. Albino Luciani mendengarkan banyak pengakuan dan keluh-kesah dari jemaahnya, dan menyatakan persetujuan atas perizinan pil kontrasepsi oleh Gereja.
Paus Fransiskus menyampaikan pesan memperingati Hari Bumi 2021, di Vatikan. Foto: Media Vatikan/via REUTERS

Mukjizat Paus Yohanes Paulus I

Dikutip dari Vatican News, mukjizat yang dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus I adalah menyembuhkan anak perempuan berusia 11 tahun yang mengidap penyakit berat. Vatican News tak merinci kapan penyembuhan ini terjadi.
Anak itu disebut dalam kondisi kritis akibat peradangan otak akut, syok sepsis, dan berbagai kondisi medis akut lainnya.
Seorang pastor di gereja yang berasosiasi dengan rumah sakit tersebut, menyarankan untuk memanggil sang Paus untuk menyembuhkan anak itu.

Wafatnya 'The Smiling Pope'

Albino Luciani menjadi Paus pertama yang menggunakan dua nama, “John Paul” atau “Yohanes Paulus”. Ia ditahbiskan pada 26 Agustus 1978, melanjutkan kepausan dari pendahulunya, Paus Paulus VI.
ADVERTISEMENT
33 hari setelah dirinya ditahbiskan sebagai Paus, ia ditemukan meninggal dunia di tempat tidurnya. Kematian yang mendadak ini menyebabkan munculnya rumor-rumor tak mengenakkan, mulai dari dugaan ia diracun hingga dibunuh.
Namun, Vatikan menyangkalnya. Ia dipercaya meninggal dunia akibat serangan jantung dalam tidurnya. Ketika berpulang, usianya 65 tahun.
Kepemimpinan Gereja Katolik Roma dan Vatikan dilanjutkan oleh Kardinal Karol Wojtyla dari Polandia. Ia mengambil nama Paus Yohanes Paulus II.
Kini, Paus Yohanes Paulus I semakin mendekati gelar Santo, setelah dekrit pemberian gelar sudah disetujui oleh Paus Fransiskus.
Santo merupakan gelar dalam Katolik diberikan kepada pria yang terbukti menjalani hidup kudus sesuai ajaran Yesus Kristus.
Pengumuman penting itu disampaikan Vatikan pada Rabu (13/10). Paus Fransiskus dalam pernyataan menyebut, dirinya telah mengakui mukjizat yang dilakukan Paus Yohanes Paulus I semasa hidup.
ADVERTISEMENT