Profil Prof Gede, Dekan Fapet UGM yang Meninggal Akibat Kecelakaan di Cipali

4 November 2021 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Gede. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof Gede. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) UGM Prof I Gede Supatra Budisatria meninggal setelah mobil Toyota Innova yang ditumpanginya bersama rombongan dosen Fakultas Peternakan UGM mengalami kecelakaan tunggal di Cipali-Cikampek KM 113 pada Kamis (4/11) pukul 02.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Suasana duka menyelimuti civitas akademika UGM, khususnya Fakultas Peternakan, atas meninggalnya Prof Gede. Apalagi, Prof Gede baru satu bulan dilantik sebagai dekan oleh Rektor UGM.

Profil Prof Gede

Dikutip dari situs Pengurus Besar Perkumpulan Insyinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI), Prof Gede lahir di Bali, 22 Mei 1968.
Prof Gede, Dekan Fakultas Peternakan UGM meninggal. Foto: Dok. Istimewa
Prof Gede mengawali karier di UGM di pengujung tahun 1994. Dalam waktu kurang dari 20 tahun mengajar, Prof Gede diangkat menjadi guru besar saat usianya belum menyentuh 46 tahun.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari berbagai pendidikan dan pengalaman yang telah dilaluinya.
Prof Gede lulus dari S1 Fakultas Peternakan UGM pada 1987. Dia kemudian mengambil gelar master (1998) dan doktor (2006) di Wageningen University pada bidang Sistem Produksi Ternak. Wageningen University adalah salah satu universitas terbaik di dunia yang ada di Belanda, terutama pada bidang pertanian.
ADVERTISEMENT
Selama menjadi mahasiswa di sana, Prof Gede memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang terkait dengan kariernya.
Prof Gede, Dekan Fakultas Peternakan UGM. Foto: Dok. Istimewa
Pengabdian Prof Gede bukan hanya kepada UGM semata, tetapi lebih luas, yaitu pada negara melalui berbagai kegiatan terkait ternak potong dan kerja yang dikuasainya.
Ia menjadi anggota Komisi Bibit Nasional dan tim komisi pertimbangan uji performance sapi potong. Selain itu, ia juga pernah menjadi pakar pendamping di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri Aceh serta Dinas Peternakan di Kabupaten Klungkung, Bali dan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Prof Gede juga pernah mewakili Indonesia, dengan menjadi District Coordinator dan National Livestock Consultant di UN FAO Indonesia.
Gedung Pusat UGM. Foto: ugm.ac.id
Jagoan bola voli saat kuliah ini, juga berbagi ilmunya pada berbagai kegiatan di luar kampus UGM, misalnya tahun 2016, ketika menjadi dosen di Universitas Musamus. Sedangkan tahun 2019 hingga kini, sebagai Adjunct Professor di University of New England, Australia.
ADVERTISEMENT
Berbagai penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pernah dilakukannya, sudah tak terhitung pula, jumlah publikasi ilmiah yang dihasilkan. Tak hanya itu, ia juga memiliki berbagai paten dan produk inovasi, yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat.
Keberhasilan Prof Gede tentu tidak terlepas dari dukungan istri dan anaknya. Kebahagiaan dan keharmonisan keluarga tercermin dalam kehidupan sehari-hari sangat nampak di saat ada waktu longgar.
Prof Gede dan keluarganya. Foto: Dok. PB ISPI
Di luar rutinitas mengajar, dimanfaatkannya untuk bisa berkumpul dan bercengkrama bersama keluarga, dengan menyalurkan hobinya merawat tanaman dan jalan-jalan menikmati kebersamaan.
Bersama sang istri yang merupakan adik angkatan, Prof Gede dikaruniai dua anak. Putra pertama lulusan dari Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro UGM. Sedangkan putri keduanya kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi UGM melalui jalur SNMPTN.
ADVERTISEMENT