Profil Rasich Hanif, Pemilik Sedjuk Bakmi yang Meninggal saat Lahan Dieksekusi

16 September 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rasich Hanif. Dok. Instagram @dispusipciamiskab
zoom-in-whitePerbesar
Rasich Hanif. Dok. Instagram @dispusipciamiskab
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rasich Hanif meninggal dunia di halaman lahannya yang dijadikan restoran Sedjuk Bakmi dan Kopi, di Jalan Lebak Bulus III, No 15, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (12/9). Putra mantan Menteri Pekerjaan Umum di era Soeharto, Radinal Mochtar, itu menghembuskan nafas terakhirnya ketika berupaya menghalangi eksekusi lahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pejabat Humas di PN Jakarta Selatan, Djuyamto, membenarkan Hanif sempat terlibat cekcok dengan petugas juru sita ketika eksekusi dilakukan. Saat terlibat cekcok, Hanif tiba-tiba terkulai lemas dan sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong.
"Bahwa ketika kondisi almarhum semakin lemah, maka kemudian dilarikan ke RS Mayapada, namun tidak tertolong," kata dia melalui keterangan yang diterima pada Minggu (15/9).

Sosok Rasich Hanif

Dikutip dari berbagai sumber, Raden Rasich Hanif Radinal Mukhtar meninggal dunia pada usia 70 tahun. Dia merupakan anak keempat dari pasangan Radinal Mochtar dan Oepin.
Selain seorang pengusaha, Hanif merupakan keturunan bangsawan Kerajaan Galuh Ciamis. Ia dinobatkan sebagai Raja Galuh pada Juli 2018. Namun, Raja Galuh tidak seperti kerajaan lain di Indonesia yang memiliki wilayah atau keraton, tapi hanya sebagai simbol budaya.
ADVERTISEMENT
Hanif saat ini menjabat sebagai Wawali Kerajaan Galuh Ciamis. Ia juga Sekretaris Umum DPP Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN).
FSKN ialah organisasi yang menghimpun kalangan raja, sultan, pemangku adat, dan istilah lainnya dari berbagai kraton di Indonesia. Kemendes PDTT menulis, FSKN sebagai organisasi yang mengusung misi ketahanan adat lokal demi menguatkan asas rekognisi serta mejaga kemandirian budaya desa.