Profil Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro

21 Juli 2021 12:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Universitas, Prof Ari Kuncoro (kedua dari kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Wapres RI, Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Universitas, Prof Ari Kuncoro (kedua dari kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Wapres RI, Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Ari Kuncoro, Rektor Universitas Indonesia (UI), menjadi trending topic di Twitter. Tagar #RektorUI menjadi perbincangan netizen setelah dokumen PP Nomor 75 Tahun 2021 yang diteken pada 2 Juli 2021 oleh Presiden Joko Widodo beredar
ADVERTISEMENT
Dalam PP tersebut, rektor bisa merangkap jabatan lain. Sebelumnya, dalam PP Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Statuta Universitas Indonesia, rektor dan wakil rektor dilarang merangkap sejumlah jabatan.

Bagaimana sepak terjang Ari Kuncoro hingga kemudian terpilih menjadi Rektor UI 2019-2024?

Ari lahir di Jakarta pada 28 Januari 1962. Ia lulus dari FE UI pada 1986 dengan konsentrasi ekonomi moneter. Pada 1990 ia menempuh gelar magister di Universitas Minnesota, Amerika Serikat.
Empat tahun kemudian, ia merampungkan gelar S3 di bidang ekonomi dari Brown University, Amerika Serikat.
Ari pernah bekerja di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI pada 1986 sebagai asisten peneliti. Pada 1994, ia diangkat sebagai Research Associate. Ekonomi pembangunan merupakan bidang yang ia geluti dalam lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain aktivitas akademik di FEB UI, Ari juga masuk sebagai anggota East Asian Economist Association dan menjadi profesor tamu di sejumlah kampus di Australia dan Amerika Serikat.
Ari menjabat sebagai Dekan FEB UI pada periode 2013-2017 dan 2017-2019. Setelah itu, Ari terpilih menjadi Rektor UI untuk periode 2019-2024.
Di luar bidang akademik, Ari diangkat menjadi Komisaris Utama BNI pada 2 November 2017. Ia kemudian terpilih sebagai Wakil Komisaris Utama BRI pada 18 Februari 2020.