Profil Robert Fico, Fans Putin yang Berkuasa di Negara NATO

3 Oktober 2023 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua partai Smer-Social Democracy Robert Fico (tengah) tersenyum saat berpidato di konferensi pers di markas besar partainya setelah pemilihan parlemen awal di Bratislava, Slovakia pada 1 Oktober 2023. Foto: Vladimir Simicek/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua partai Smer-Social Democracy Robert Fico (tengah) tersenyum saat berpidato di konferensi pers di markas besar partainya setelah pemilihan parlemen awal di Bratislava, Slovakia pada 1 Oktober 2023. Foto: Vladimir Simicek/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Slovakia, Zuzana Caputova, pada Senin (2/10) telah memberi mandat untuk Robert Fico — eks perdana menteri yang memenangkan pemilu di akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Partai berhaluan kiri-tengah yang dipimpin Fico, Smer-SD, berhasil mengumpulkan hampir 23 persen suara dalam pemilu yang digelar pada Sabtu (30/9).
Saat ini, Fico dalam tahap negosiasi membentuk pemerintahan koalisi yang diperlukan sebelum resmi menjadi PM.
Pria berusia 59 tahun ini sempat menjabat sebagai PM Slovakia di beberapa periode — yakni pada 2006-2010, 2012-2016, dan 2016-2018 bersama Partai Smer, yang dibentuknya pada 1999.
Jika Fico berhasil membentuk koalisi, maka tokoh populis dan pro-Rusia ini akan menjadi kepala pemerintahan di negara anggota NATO dan pro-Uni Eropa saat perang Rusia dan Ukraina berlangsung.
Dengan demikian, bagaimana haluan Slovakia mengenai perang Rusia dan Ukraina di bawah pemerintahan Fico kelak?
ADVERTISEMENT

Fans Presiden Vladimir Putin

Dikutip dari The Guardian, Fico — yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara, lahir pada 15 September 1964 di keluarga kelas menengah.
Sepak terjangnya dalam politik dimulai bersama partai komunis, tak lama sebelum Revolusi Bludru (Velvet Revolution) pecah pada 1989 dan memicu pecahnya Cekoslovakia.
Dia mewakili Slovakia untuk pengadilan hak asasi manusia Eropa (European Court of Human Rights/ECHR) dari 1994 hingga 2000.
Pada 1999, Fico mendirikan Partai Smer usai ditolak menjadi menteri oleh Partai Democratic Left (SDL) — yang merupakan pewaris politik komunis di Slovakia.
Dua tahun setelah Slovakia bergabung dengan Uni Eropa, Smer pada 2006 menang telak dalam pemilu, sehingga mengangkat Fico sebagai perdana menteri untuk pertama kalinya.
Ketua Partai Smer-Sosial Demokrasi Robert Fico tiba untuk konferensi pers di markas besar partainya setelah pemilihan parlemen awal di Bratislava, Slovakia pada 1 Oktober 2023. Foto: Vladimir Simicek/AFP
Fico kembali menang telak pada pemilu 2012 usai pesaingnya dari koalisi kanan-tengah tumbang akibat tuduhan korupsi. Dia lagi-lagi memenangkan pemilu pada 2016, tetapi harus mundur dua tahun kemudian di tengah-tengah protes massa atas pembunuhan seorang jurnalis di Slovakia.
ADVERTISEMENT
Terlibat dalam tuduhan korupsi yang selalu dia tepis, Fico dikenal sebagai sosok yang berani dan blak-blakan. Dia menyukai hal-hal tentang binaraga, sepak bola, dan fast car.
Selain itu, Fico juga memiliki karakter yang ceplas-ceplos, menyebut jurnalis di Slovakia sebagai 'pelacur murahan yang anti-Slovakia', hingga mengejek Caputova sebagai 'boneka Amerika Serikat'.
Diketahui bahwa Fico mengagumi sosok Presiden Rusia Vladimir Putin — menurut laporan media, keduanya memiliki hubungan dekat.
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato selama parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow tengah pada 9 Mei 2023. Foto: Gavriil G/SPUTNIK/AFP
Menyinggung soal perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) beberapa bulan lalu, Fico menjamin bahwa Putin tidak akan ditangkap di Slovakia jika dia memutuskan berkunjung — meski negara ini adalah salah satu dari 123 negara yang mengakui yurisdiksi ICC.
ADVERTISEMENT
Fico juga memastikan bahwa pasokan senjata dari Slovakia — yang telah memasok 13 pesawat tempur MiG untuk Ukraina, tidak akan berlanjut di bawah pemerintahannya kelak.
"Slovakia dan rakyat Slovakia punya masalah lebih besar dibanding Ukraina," kata Fico seperti dikutip dari AFP.
Semasa kampanye, Fico berjanji tidak akan mengirimkan satu butir pun peluru ke Ukraina — bahkan Fico mengakui keinginan memiliki hubungan lebih erat dengan Rusia.