Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Profil Sheikha Fatima, Ibu Suri MBZ yang Undang Megawati ke Abu Dhabi
17 Februari 2025 10:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Setelah menjalankan ibadah umrah di Makkah dan menziarahi makam Rasulullah di Madinah, mantan presiden Megawati dan rombongan terbang ke Abu Dhabi (ibu kota Uni Emirat Arab) pada 14 Februari. Mega datang untuk memenuhi undangan Sheikha Fatima.
ADVERTISEMENT
“Ibu Megawati ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 14-16 Februari untuk memenuhi undangan silaturahmi Sheikha Fatima bint Mubarak Al Ketbi, Ibu Suri Syeikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan,” ungkap Ketua PDIP Ahmad Basarah dalam pernyataan tertulis sebelumnya.
Undangan dari Sheikha Fatima tentunya merupakan undangan penting mengingat Sheikha Fatima adalah tokoh perempuan terkemuka di negara kaya raya itu.
Sesuai rencana, Mega dan rombongan tiba di Abu Dhabi pada 14 Februari.
"Terima kasih Ibu Suri Seikha Fatima binti Mubaraq Al Ketbi atas sambutan dan suguhan makanannya yang sangat lezat. Semoga selalu diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT… Aamiin… Aamiin YRA," kata Puan Maharani, putri Megawati yang mendampingi ibunya, dalam unggahan di Instagram pada 16 Februari.
ADVERTISEMENT
Puan yang juga Ketua DPP PDIP dan Ketua DPR ini mengunggah aneka hidangan lezat yang disuguhkan.
Selama di Abu Dhabi, Mega, Puan dan rombongan bertemu dengan Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus calon pemimpin EUA di masa depan.
Adapun Sheikha Fatima, sesuai tradisi di sebagian negara Timur Tengah yang menjaga privasi dan martabat putri bangsawan, tidak terlihat dari sorotan kamera.
Profil Sheikha Fatima
Sheikha Fatima yang dijuluki Ibu Bangsa merupakan istri dari almarhum Sheikh Zayed, presiden pertama UEA. Dia merupakan Ibu Suri atau ibu dari presiden UEA yang saat ini menjabat, yaitu Pangeran Muhammad bin Zayed Al Nahyan yang di Indonesia lebih dikenal dengan panggilan MBZ — juga menjadi nama jalan tol layang.
ADVERTISEMENT
Sheikha Fatima dikenal sebagai pejuang pendidikan dan pemberdayaan perempuan yang terkenal di seluruh UEA dan Timur Tengah.
Mengutip Majalah Grazia yang berbasis di Dubai, Sheikha Fatima lahir pada tahun 1943 di Al Ain. Dia merupakan anak perempuan tunggal dari keluarganya yang berasal dari komunitas tradisional yang religius.
Ia menikah dengan Sheikh Zayed Al Nahyan yang saat itu menjabat gubernur pada tahun 1960. Pasangan ini dikaruniai 8 anak.
Pada tahun 1971, Uni Emirat Arab dibentuk dengan penyatuan tujuh emirat (Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, dan Fujairah).
Sheikh Zayed menjadi presiden perdana UEA. Hal ini yang membuat Sheikh Zayed dikenal sebagai "Bapak UEA (Bapak Bangsa)" dan Sheikha Fatima sebagai sang istri dijuluki "Ibu UEA” (Ibu Bangsa).
Sheikha Fatima aktif dalam dunia pendidikan dan hak-hak perempuan selama lebih dari empat dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Ia mendirikan organisasi pertama UEA yang ditujukan untuk memajukan kesetaraan dan kemajuan perempuan pada tahun 1975 dan memimpin gerakan perempuan di negara tersebut. Sheikha Fatima juga menjadi ketua General Women's Union (GWU).
Sheikha Fatima juga mendukung wanita dalam bidang olahraga. Penghargaan Sheikha Fatima bint Mubarak untuk Atlet Wanita didirikan oleh Sheikha Fatima pada tahun 2016.
Ia juga mendirikan Akademi Wanita Fatima Bint Mubarak (FBMA), sebuah akademi olahraga wanita di Abu Dhabi. Akademi ini merupakan organisasi pemerintah Abu Dhabi yang beroperasi secara nirlaba.
Atas kontribusinya, Sheikha Fatima menerima lebih dari 500 penghargaan dan sertifikat dari lembaga dan organisasi nasional, internasional, dan lokal.
Misalnya, pada 1997 Sheikha Fatima menerima pengakuan dari lima lembaga PBB yang terpisah atas karyanya yang luar biasa dalam hak-hak wanita.
ADVERTISEMENT
Ia juga menerima Medali Marie Curie UNESCO atas karyanya dalam mempromosikan hak-hak perempuan, pendidikan, dan membaca.
Pada bulan Maret 2021, Sheikha Fatima memperkenalkan rencana aksi nasional pertama yang dibuat di negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yaitu Rencana Aksi Nasional untuk Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan.
Tujuannya adalah untuk memberdayakan perempuan di seluruh dunia dengan menyebarkan kesadaran akan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1325 tentang perempuan, perdamaian, dan keamanan (Women, Peace, and Security/WPS).