Profil Singkat Muhammad Mursi, Mantan Presiden Mesir

18 Juni 2019 7:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden Mesir, Muhammad Mursi. Foto: STR / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden Mesir, Muhammad Mursi. Foto: STR / AFP
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Mesir, Muhammad Mursi, meninggal dunia pada Senin (17/6) di Kairo. Meninggalnya Mursi menjadi sorotan di tengah berkuasanya rezim militer di bawah Abdullah As-Sisi di Mesir.
ADVERTISEMENT
Saat meninggal, Mursi tengah dibelit berbagai macam dakwaan. Mulai dari penahanan dan kekerasan terhadap demonstran hingga kejahatan spionase. Ia bahkan telah dijatuhi vonis 20 tahun penjara oleh pengadilan.
Diberitakan AFP, Mursi meninggal dunia sesaat setelah menjalani persidangan. Ia jatuh pingsan sebelum akhirnya dilarikan ke sebuah rumah sakit di Kairo.
Muhammad Mursi lahir di El Adwah, Provinsi Syarqiah, Mesir, 20 Agustus 1951 silam. Ia lulus sebagai sarjana teknik di Universitas Kairo pada 1978. Pendidikannya dilanjutkan di University of Southern California, AS, dan berhasil meraih gelar doktor bidang teknik material di tahun 1982.
Mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi Foto: REUTERS/Mark Wilson/File Photo
Karier politik Mursi tidak lepas dari organisasi Ikhwanul Muslimin. Ia pernah menjadi pemimpin Partai Kebebasan dan Berkeadilan yang berafiliasi terhadap Ikhwanul Muslimin.
ADVERTISEMENT
Puncak karier politik Mursi terjadi setelah jatuhnya rezim diktator Presiden Hosni Mubarak pada tahun 2011 yang berkuasa sejak 1981. Gelombang demonstrasi secara masif terjadi menolak pemerintahan Mubarak saat itu.
Juni 2012, Mursi akhirnya terpilih sebagai presiden pertama melalui pemilu bebas pertama dalam sejarah Mesir. Ia meraih 51,73 persen suara pemilihan saat itu.
Namun masa pemerintahannya hanya berlangsung singkat. Agustus 2013, gelombang demonstrasi yang didukung oleh kekuatan militer di bawah Abdullah As-Sisi--yang kini menjabat Presiden--berhasil menumbangkan pemerintahannya.
Ia kemudian didakwa dengan sejumlah kejahatan oleh pengadilan. Mulai dari kekerasan terhadap demonstran anti-Mursi dan kejahatan spionase kepada Qatar. Ia divonis 20 tahun penjara atas dakwaan melakukan kekerasan dan penjara seumur hidup karena dakwaan spionase.
ADVERTISEMENT