Profil Sultan Aji Muhammad Idris, Raja Kutai Kertanegara Jadi Pahlawan Nasional

10 November 2021 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sultan Aji Muhammad Idris. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sultan Aji Muhammad Idris. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Sultan Aji Muhammad Idris, yang merupakan tokoh dari Kalimantan Timur. Penganugerahan ini berlangsung di Istana Negara Jakarta dan diberikan kepada perwakilan keluarga ahli waris.
ADVERTISEMENT
Sultan Aji Muhammad Idris menjadi tokoh pahlawan nasional baru bersama dengan tiga tokoh lainnya yakni Almarhum Tombolotutu tokoh dari Sulawesi Tengah, Almarhum Usmar Ismail tokoh dari DKI Jakarta, dan almarhum Raden Aria Wangsakara tokoh dari Banten.

Seperti apa sosok dan perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris?

Menurut berbagai sumber, Sultan Aji Muhammad merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memimpin sejak tahun 1735-1778.
Dia menjadi Sultan pertama yang memakai nama Islam sejak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kertanegara pada abad ke-17.
Semasa hidup, Sultan Aji Muhammad menikah sebanyak dua kali dan memiliki 12 orang anak. Dia merupakan cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng yang berangkat ke Tanah Wajo, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Empat tokoh yang dianugerahi pahlawan nasional 2021 oleh Presiden Jokowi. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Menurut laman resmi Kabupaten Kutai Kertanegara, semasa hidupnya, Sultan Aji Muhammad Idris pernah membantu sang mertua untuk melawan VOC di Wajo. Saat itu, pemerintahan dipegang Dewan Perwalian.
Pada tahun 1736, Idris disebut membawa 200 orang prajurit dari Kerjaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura untuk melawan VOC.
Terkait penyebab wafatnya Sultan Aji Muhammad Idris terdapat beberapa versi, yakni Idris meninggal saat melakukan pertempuran melawan VOC di Wajo.
Lalu, ada yang menyebut Idris meninggal dunia saat dirawat karena terluka dalam peperangan. Sedangkan versi lainnya menyebut Idris dibunuh pascaperang di Wajo.
Pemerintahan Kabupaten Kutai Kertanegara sudah sejak lama memperjuangkan agar nama Sultan Aji Muhammad Idris menjadi salah satu tokoh pahlawan nasional. Pada tahun 2012, Pemkab Kutai Kertanegara memugar makam Idris di Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT