Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Profil Sunny Tanuwidjaja, Pengurus PSI yang Mundur karena Dukung Anies
30 Juni 2022 8:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Grace menjelaskan, Sunny sudah mundur sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI sejak tahun lalu. Posisi Sunny kemudian digantikan oleh Raja Juli Antoni.
"Ya, Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri," kata Grace pada kumparan, Rabu (29/6).
"Sunny mundur atas keinginannya sendiri karena beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI," jelas Grace.
Lantas, seperti apa sosok Sunny Tanuwidjaja?
Sunny Tanuwidjaja mulanya dikenal sebagai salah satu orang dekat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia merupakan salah satu staf Ahok saat masih menjabat sebagai Wagub DKI hingga Gubernur DKI.
Ahok pun mengakui dekat dengan Sunny. Kedekatan mereka terjalin sejak 2009.
Ahok dan Sunny menjadi dekat karena Sunny saat itu sedang menulis disertasi untuk gelar doktoralnya di Departemen of Political Science, Northern Illinois University, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Dia mau bikin tesis, lama-lama kita kayak teman saja kan. Dia datang, kita enggak bayar dia gaji. Aku bilang sih dia lebih condong kayak teman. Bisa saja orang sebut staf khusus karena sering bolak-balik ke sini," ujar Ahok.
Sunny juga dikenal memiliki loyalitas tinggi pada Ahok. Ahok menyebut Sunny sudah ikut bersamanya sejak sebelum Ahok memutuskan maju menjadi cawagub DKI Jakarta di 2012.
Sunny sempat menjabat sebagai Direktur Excecutive dari LSM Centre for Democracy and Transparency (CDT) yang dibentuk Ahok di Belitung pada tahun 2007. Jabatan itu diberikan kepada Sunny ketika Ahok terjun ke dunia politik.
"Saya kan tidak boleh lagi pegang ormas. Jadi saat dia datang dan bilang mau ambil doktor ilmu politik, ya saya kasih semua LSM ke teman-teman saya," kata Ahok.
ADVERTISEMENT
Pada 2008, sebelum 'bergabung' dengan Ahok, Sunny bekerja sebagai peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS). Ia mundur dari CSIS pada 2012. Sejak saat itulah, ia aktif membantu Ahok.
Sunny juga pernah bekerja pada Peter Sondakh, seorang pengusaha minyak kelapa dan ekspor kayu melalui Rajawali Group. Sunny juga disebut dekat dengan bos Sinar Mas, Franky Widjaja.
Franky adalah anak dari Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group. Istri Franky adalah sepupu Sunny.
Nama Sunny semakin dikenal setelah KPK membongkar kasus dugaan suap raperda yang berkaitan dengan proyek reklamasi di pesisir utara Jakarta. Kasus itu menyeret Ketua DPRD D DKI Jakarta Mohamad Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Ariesman Widjaja.
ADVERTISEMENT
Sunny sempat dicegah keluar Indonesia selama 6 bulan.
Sebagai partai baru yang akan memulai debut perdananya di Pemilu 2019, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) saat itu menuai sorotan luas. Sunny, yang duduk sebagai Dewan Pembina PSI saat itu, juga sempat menuai sorotan publik.
Raja Juli Antoni menyebut dia yang mengajak Sunny masuk dalam kepengurusan PSI. Toni mengaku sudah kenal lama dengan eks staf Ahok itu, bahkan sebelum Toni mengenal Grace Natalie.
"Sama-sama aktivis-akademisi. Saya ngajak para akademisi enggak pada mau, alhamdulillah Sunny mau. Jadi nama Sunny ada sejak awal," terang Toni kepada kumparan, Rabu (28/2/2018).