Profil Tia Rahmania, Anggota DPR yang Protes Ghufron Jadi Pemateri Antikorupsi

24 September 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR dari PDIP, Tia Rahmania, saat protes terhadap Nurul Ghufron di Lemhannas, Minggu (22/9/2024). Foto: YouTube Lemhannas
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR dari PDIP, Tia Rahmania, saat protes terhadap Nurul Ghufron di Lemhannas, Minggu (22/9/2024). Foto: YouTube Lemhannas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota DPR RI terpilih, Tia Rahmania, protes saat Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, menjadi narasumber dalam acara Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan yang digelar Lemhanas RI pada Minggu (22/9). Video saat Tia protes viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Anggota DPR terpilih sebelum dilantik pada 1 Oktober nanti memang sebelumnya mendapat pembekalan di Lemhannas. Acara bertema "Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Calon Anggota DPR Periode 2024-2029" ini disiarkan juga di akun YouTube Lemhannas.
Dalam acara itu, Tia tiba-tiba memotong materi yang tengah disampaikan Ghufron tentang penguatan antikorupsi. Dia menyinggung soal kasus etik yang menjerat Ghufron.
Siapa Tia Rahmania?
Tia Rahmania lahir di Kota Palangka Raya, pada tanggal 3 Maret 1979. Ia merupakan anak dari mantan Bupati Barito Putra, almarhum H. Badaruddin.
Tia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya adalah anggota KPU Provinsi Kalimantan Tengah, Wawan Wiraatmaja, dan adiknya adalah anggota Komisi Penyiaran Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Nisa Rahimia.

Pendidikan: Lulusan UI

Tia Rahmania, anggota DPR 2024-2029 dari PDIP dapil Banten-1. Foto: tiarahmania_bantenofficial
Tia lulusan dari SDN Langkai 12, SMPN 2, dan SMAN 2 Palangka Raya. Tia kemudian hijrah ke Jakarta untuk kuliah. Tia menyabet gelar sarjana Ilmu Psikologi dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2001.
ADVERTISEMENT
Tia kemudian melanjutkan studi magister di bidang Psikologi Perkembangan dan Psikologi Industri dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada tahun 2004.
Tia kemudian menjadi akademisi di Universitas Paramadina Jakarta. Tia pernah menjadi Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban (2017-Februari 2022), Kepala Program Studi Psikologi (2016-2017), Sekretaris Program Studi Psikologi (2013-2016), dan Dosen Program Studi Psikologi (2009-sekarang).
Tia kemudian tinggal di Serang, Banten, setelah menikah dengan seorang pengusaha dan memiliki seorang anak.

Karier Politik

Tia lalu terjun ke politik dengan bergabung PDIP. Saat ini, Tia terpilih sebagai anggota DPR RI terpilih Dapil 1 Banten (Pandeglang-Lebak) dari PDIP. Tia pernah menjadi calon anggota legislatif tahun 2019, namun gagal.
Tia pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia Wilayah Banten (2019-2023), Ketua E-Sport Indonesia Wilayah Pandeglang (2020-2023).
ADVERTISEMENT
Lalu, ia pernah menjadi Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Bidang Ekonomi Kreatif (2020-2024), pengurus KONI Provinsi Banten (2022-2025), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS) (2020-2023).

Kritik Tia pada Ghufron

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron tersenyum saat diprotes politikus PDIP, Tia Rahmania, di Lemhannas, Minggu (22/9/2024). Foto: YouTube Lemhannas
Pernyataan Tia disampaikan saat Ghufron tengah memberikan materi.
"Ini saya makin enek soalnya, pusing saya. Izin, ya, Pak Nurul Ghufron yang terhormat, yang kita hormati, yang merupakan pimpinan KPK kita yang luar biasa. Kalau kata psikologi ini terjadi disorientasi kognitif di kepala saya. Artinya terjadi konflik di dalam batin saya," kata Tia.
"Pak Nurul Ghufron yang terhormat, daripada Bapak bicara yang teori seperti ini, kita semua tahu Pak, negara ini berada dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mending Bapak bicara kasus Bapak," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Lemhannas RI bisa memanggil pemateri yang lebih mumpuni untuk berbicara masalah antikorupsi.
Sidang putusan perkara etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terkait mutasi pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung ACLC KPK, Jumat (6/9/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
"Bagaimana Bapak bisa lolos Dewas, Dewan Etik, kemudian di PTUN sukses. Bagaimana kasus Bapak memberikan rekomen kepada ASN, bagaimana kasus-kasus Bapak yang lain Bapak bisa lolos. Mohon maaf Pak, Bapak bukan produk dari kami, Bapak bukan produk dari kami," sambung Tia yang akan dilantik sebagai anggota DPR periode 2024-2029 pada 1 Oktober ini.
Menurut Tia, Ghufron sendiri tak mencerminkan sikap antikorupsi dengan kelakuannya tersebut. "Korupsi itu intinya etika dan moral, Pak. Saya adalah salah satu dosen antikorupsi, Pak," ungkapnya.
Setelah menyampaikan kritik, Tia pamit walk out. Karena Tia keluar dari ruangan, Ghufron tak menjawab/menanggapi pernyataan Tia.