Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Idham Azis mengangkat Irjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri. Gatot akan menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto yang akan memasuki masa pensiun akhir Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Penunjukan Gatot sebagai Wakapolri tertuang dalam ST/3330/XII/KEP./2019 tertanggal 20 Desember 2019. Surat tersebut ditandatangani Kapolri Jenderal Idham Azis.
AsSDM Polri Irjen Eko Indra Heri saat dikonfirmasi membenarkan pengangkatan Irjen Gatot Eddy sebagai Wakapolri.
“Benar, Pak Irjen Gatot jadi Wakapolri,” kata Eko kepada kumparan, Jumat (20/12).
Gatot Eddy merupakan teman seangkatan Jenderal Idham Azis yang lulus dari Akpol pada 1988.
Sebelum diangkat menjadi Wakapolri, Gatot menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 25 Januari 2019. Saat itu, Gatot menggantikan Irjen Idham Azis yang diangkat menjadi Kabareskrim.
Gatot Eddy sebelumnya menjabat sebagai Asrena Mabes Polri. Selama menjabat Kapolda Metro Jaya, Gatot beberapa kali mencuri perhatian publik.
Ia ikut berperan mengamakan Pemilu 2019 di wilayah DKI, lalu pengamanan aksi demo 21-22 Mei di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat hingga demo Mahasiswa pada 24 September yang menolak RUU KPK dan KUHP di depan Gedung DPR, Senayan.
ADVERTISEMENT
Gatot juga tampil saat insiden ledakan granat asap yang terjadi di Lapangan Monas, Jakarta Pusat pada 3 Desember lalu. Namun, hingga kini, pemilik granat yang meledak itu belum diketahui.
Selain itu, di Polda Metro Jaya, Gatot Eddy bukan orang baru. Dia pernah menjadi Kapolres Depok pada 2009, Kapolres Jakarta Selatan pada 2009, dan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2011.
Setelah bertugas di lingkungan Polda Metro Jaya, Gatot Eddy pernah bertugas sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri pada 2012 dan Wakapolda Sulawesi Selatan pada 2016.