Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Profil Yudo Margono, Calon Panglima TNI Pengganti Andika Perkasa
28 November 2022 16:35 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menjadi calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Panglima TNI Andika Perkasa yang akan pensiun Desember 2022. Yudo dipilih Presiden Jokowi dalam surat presiden (surpres) yang dikirim Istana ke DPR sore ini.
ADVERTISEMENT
Setelah Surpres diterima pimpinan DPR, selanjutnya Komisi I DPR akan segera menggelar fit and proper test bagi Yudo sebagai calon Panglima TNI.
"Calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana Yudo Margono," kata Ketua DPR Puan Maharani, Senin (28/11).
Lantas, seperti apa sosok Yudo Margono?
Yudo Margono adalah seorang perwira tinggi TNI AL yang menjabat sebagai KSAL ke-27 sejak 20 Mei 2020. Ia lahir di Madiun, 26 November 1965 itu.
Adapun sejumlah pendidikan yang dienyam Yudo di antaranya AAL (1988); Kursus Korbantem (1989); Kursus Perencanaan Operasi Amphibi (1990); Kursus Pariksa (1992); Dikspespa/Kom Angkatan 6 (1992/1993); Diklapa ll/Koum Angkatan 11 (1997/1998); Seskoal A-40 (2003); Sesko TNI A-38 (2011); serta Lemhannas Rl PPRA A-52 (2014).
ADVERTISEMENT
Karier Yudo memang tak segemerlap Andika, namun perannya di beberapa posisi tak bisa dianggap remeh.
Salah satunya ketika dia menjabat sebagai Panglima Koarmada 1 (Pangkoarmada 1), Yudo sigap memimpin Satgas Laut dalam operasi SAR pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-160 yang jatuh di perairan Laut Jawa pada 2019 lalu.
Dengan kerja keras Satgas di bawah kepemimpinannya, tak butuh waktu lama untuk menemukan serpihan serta CVR dari pesawat nahas tersebut.
Yudo juga terbukti mumpuni saat dipercaya mengisi Pangkogabwilhan 1 pada 2019. Meski terbilang organisasi baru di TNI, Yudo mampu mengantisipasi sejumlah tantangan berkaitan dengan keamanan tidak hanya di kawasan laut, tetapi juga darat dan udara.
Berkat Yudo pula, Indonesia bisa menghadapi beberapa kali kisruh di perairan Natuna yang diklaim sebagai wilayah China. Berulang kali ia memerintahkan kapal-kapal TNI untuk melakukan penegakkan hukum di wilayah yang masih masuk kawasan Indonesia tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kariernya nampak menanjak saat pemerintah memutuskan untuk memulangkan WNI dari Wuhan di awal pandemi COVID-19 pada 2020 lalu. Yudo dipercaya memimpin proses rehabilitasi yang dilakukan di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna.
Selama penanganan COVID-19, Yudo pun dipercaya memimpin operasional RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Deretan prestasi itu yang membuat, Yudo dipercaya Jokowi menjabat sebagai KSAL.
Tegas Pecat Anggota TNI yang Keroyok Junior
Sebagai KSAL, ketegasan ditunjukkan Yudo saat menyikapi pengeroyokan terhadap Prada Mar Sandi Darmawa. Sandi meninggal dunia akibat dikeroyok oleh enam orang seniornya di Sorong.
Yudo memastikan, seluruh oknum prajurit TNI AL yang terlibat dalam pengeroyokan itu akan dipecat.
"Kami pastikan akan memecat prajurit yang terbukti menganiaya juniornya hingga meninggal dunia," kata Yudo dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7).
ADVERTISEMENT
Akrab dengan Megawati
Hal ini terlihat saat Presiden RI Kelima Prof.Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Seskoal, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Selasa (4/10) lalu.
Begitu tiba di Seskoal, Megawati disambut dengan gerak dan lagu 'Bersuka Ria' oleh para perwira TNI AL. Lagu itu populer dinyanyikan oleh Bing Slamet dan populer di era Bung Karno.
Megawati tak bisa menahan diri untuk ikut menari bersama mereka. Megawati didampingi Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan disambut jajaran AL yang dipimpin Yudo.
Megawati tampak tersenyum dan sesekali tertawa melihat gerakan para perwira TNI AL. Ia pun tak ragu menggerakkan tubuh dan tangannya, juga bergerak seakan menarikan tari Jawa di samping Yudo.
Raih Gelar Kehormatan Kesultanan Tidore
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Yudo menerima penganugerahan sebagai warga kehormatan Kesultanan Tidore dari Sultan Tidore H. Husain Sjah Suba Jou di Kedaton Kesultanan Tidore, Tidore, Maluku Utara. Sabtu (26/11).
Ia menerima gelar "Kapita Marinyo Ngolo Nyili Gulu-Gulu". Masing-masing kata memiliki arti tersendiri. Kapita berarti seorang Panglima, Marinyo adalah bagian dari Pertahanan Laut. Sedangkan Ngolo Nyili Gulu-Gulu artinya dari tempat yang terjauh.
Sehingga gelar Kapita Marinyo Ngolo Nyili Gulu-Gulu bermakna seorang Panglima Perang Laut Kesultanan Tidore di Wilayah Jauh.