Program Banjir dan e-Budgeting, Cawagub DKI Nurmansjah Sebut Nama Ahok

6 Maret 2020 18:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawagub DKI Jakarta dari PKS, Nurmansjah Lubis, di acara Ngobrol Bareng Cawagub DKI Jakarta di Conclave Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawagub DKI Jakarta dari PKS, Nurmansjah Lubis, di acara Ngobrol Bareng Cawagub DKI Jakarta di Conclave Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua cawagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS, ditantang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk berdebat terkait visi dan misi yang akan mereka jalankan jika terpilih nanti.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, kedua calon memaparkan visi-misi mereka tentang cara mengatasi banjir di Jakarta. Cawagub DKI dari PKS Nurmansjah mengaku punya cara jitu mengatasi banjir, yakni dengan membangun tanggul cerucuk.
Tanggul cerucuk, kata pria yang akrab disapa Bang Ancah itu, merupakan cara mengatasi banjir di era Jokowi-Ahok. Cerucuk adalah cara mengatasi banjir dengan menancapkan material bambu ke tanah untuk membuat lubang sebagai jalan masuknya air.
Nurmansjah mengatakan cara ini terbukti efektif mengatasi banjir.
“Zaman Jokowi-Ahok itu ada namanya jadi semacam cerucuk yang dibuat sedemikian banyak. Contohnya di Antasari tuh, turunan Antasari. Di sana kan selalu air menggenang, kemudian dibuat cerucuk itu genangan langsung masuk ke dalam,” kata Nurmansjah saat debat di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (6/3).
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Selain banjir, kedua cawagub juga ditanya soal transparansi anggaran. Lagi-lagi, cawagub DKI Nurmansjah mengaku akan meniru gaya tegas Ahok dalam mengawasi anggaran.
ADVERTISEMENT
“Jadi memang harus agak preman DKI itu, saya cocok dengan kepemimpinan Bang Ahok tuh,” kata Nurmansjah.
“Saya walaupun PKS pernah kerja dengan Bang Ahok kan, jadi memang harus sedemikan fight. Dulu awalnya kita e-budgeting kan itu bagus soal antikorupsi, kita usahain jangan ada aibon-aibon lagi,” ujar Nurmansjah.