Program di Jabar Banyak Dicecar saat Debat, RK: Banyak Bekerja, Banyak Cerita

18 November 2024 0:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono bersiap saat mengikuti debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono bersiap saat mengikuti debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), menanggapi santai soal dirinya banyak dicecar oleh paslon lain terkait program-program semasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat saat debat ketiga atau pamungkas, Minggu (17/11) malam.
ADVERTISEMENT
RK tak khawatir dengan hal tersebut, dan justru merasa heran karena pertanyaannya membahas masa lalu. Ia lantas mengatakan, pemimpin yang banyak kerja maka akan banyak pula mendapat banyak catatan.
"Karena saya banyak kerja, mungkin ya masih banyak catatan cerita. Selalu saya sampaikan, seburuk-buruknya pemimpin, pemimpin yang enggak mau ambil risiko, enggak mau ambil keputusan,” kata RK seusai debat ketiga di Hotel Sultan, Jakarta.
"Saya golongan yang mau berimajinasi, mengeksekusi, kadang berhasil, mayoritas berhasil, tapi ada kurang-kurangnya," sambungnya.
Eks Gubernur Jabar itu mengatakan, setiap pemimpin memiliki gayanya masing-masing. Tapi ia berharap agar pemimpin Jakarta ke depan bisa menjadi pemimpin yang mengayomi warganya.

Pemimpin Pancasilais

Dalam kesempatan yang sama, RK juga menegaskan pernyataannya saat penutupan debat. Menurutnya, yang terpenting adalah, ia dan Suswono merupakan pemimpin yang Pancasilais.
ADVERTISEMENT
"Karena Jakarta adalah Pancasila. Wajah dari Indonesia," kata dia.
"Semua gubernur itu beda-beda agama dan etnisitasnya. Dari mulai Pak Anies, Pak Ahok, dari mulai Pak Foke, dengan Pak Sutiyoso, dengan Pak Ali Sadikin. Jadi saya kira kita tonjolkan semangat tadi, pemimpin banyak kerja banyak catatan, pemimpin yang mengayomi, melindungi semua golongan, melindungi semua agama, itulah kami dalam membangun Jakarta di lima tahun ke depan," sambungnya.
RK tak memungkiri akan ada dinamika dalam prosesnya. Namun yang terpenting adalah bisa berupaya menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat.
"Dalam perjalanan kan, pasti ada dinamika. Dengan Pak Ahok ramai, dengan Pak Anies, pasti zaman kami kalau berpikir pun ramai. Tapi itulah namanya dinamika pembangunan. Yang penting kita nilai terbaik, seperti nasihat yang orang tua saya yang tadi kan, jadikan kekuasaan sebagai sarana, dan memberikan manfaat dengan solusi untuk masyarakat," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau ditanya, kok banyak banget programnya? Ya karena Jakarta benar-benar banyak banget problemnya. Jadi itulah semangat kami, benar-benar mencintai warga Jakarta. Terima kasih," sambungnya.
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono bersiap saat mengikuti debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya, terjadi momen adu gagasan panas di debat ketiga Pilgub Jakarta 2024. Adu gagasan tersebut terjadi pada sesi tanya jawab antar pasangan calon.
Mulanya,cagub nomor urut 3, Pramono Anung bertanya kepada RK-Suswono. Pramono bertanya soal wacana RK yang memiliki ide untuk memindahkan pusat pemerintahan Pemprov Jakarta dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara.
Pramono juga menyinggung soal wacana RK saat masih menjabat sebagai Gubernur Jabar untuk melakukan hal serupa tapi tidak terealisasi. Ia lantas bertanya apakah itu bagian dari imajinasinya saja.
“Kami ingin menanyakan apakah ini memang serius untuk dipindahkan? Karena IKN kan sebentar lagi, Jakarta bukan ibu kota lagi, dan di pusat pemerintahan Balai Kota, banyak sekali gedung-gedung yang akan menjadi kewenangan pemerintah Jakarta,” kata Pramono.
ADVERTISEMENT
“Apakah perlu dipindahkan? Apakah ini juga bagian dari imajinasi yang dihadirkan oleh pasangan nomor satu?” Sambungnya.
RK lantas menjawab ide-ide untuk memindahkan pusat pemerintahan itu adalah untuk menghadirkan keadilan tata ruang. Dia juga turut menanggapi terkait IKN yang disinggung Pram sebelumnya. RK menilai, proyek IKN adalah juga bagian dari imajinasi.
“Kalau tadi ada yang tertawa, urusan imajinasi lah, IKN itu datang dari imajinasi melalui sebuah keputusan politik yang mahal, yakni keputusan untuk pindah ke sana,” ucap RK.
“Sekarang, jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, mari kita benahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota,” tutur RK menjawab pertanyaan Pramono.