Program PEN, Juliari Klaim Serapan Anggaran Kemensos Tertinggi

3 September 2020 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Juliari Batubara mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Juliari Batubara mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kemensos mengklaim sudah melakukan instruksi Presiden Jokowi untuk mengoptimalkan serapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) selama pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, Menteri Sosial Juliari Batubara mengklaim kementeriannya mencatatkan serapan anggaran tertinggi dibandingkan kementerian lain terkait program PEN.
"Saat ini program penyerapan PEN di Kemensos kemungkinan yang tertinggi dibandingkan kementerian lain. Ini juga terlaksana akibat fungsi pengawasan dan dukungan dari Komisi VIII DPR RI," kata Juliari Batubara, Kamis (3/9).
Sejauh ini, Kemensos mendapatkan anggaran sekitar Rp 127 triliun dari total anggaran PEN sekitar Rp 695 triliun. Juliari lantas menyebut berdasarkan laporan di awal bulan September serapan anggaran sekitar Rp 83 triliun.
"Saya yakin pimpinan dan anggota komisi VIII pasti seringkali melihat pemberitaan, diskusi mengenai penyerapan anggaran pemerintah khususnya di bidang atau yang masuk dalam PEN," ujarnya.
Menteri Sosial Juliari P Batubara di posko pengungsian di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (17/7). Foto: Abriawan Abhe - Antara Foto
"Dari total Rp 695 triliun, anggaran PEN, ada Rp 127.146.309.600.000 anggaran PEN di Kemensos. Realisasi anggaran sampai 1 September 2020 sekitar 65,52 persen atau sekitar Rp 83.217.964.452.000," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia lantas merinci jumlah penyerapan anggaran yang digunakan untuk membiayai sejumlah program kemensos mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH) hingga Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
"Itu ada kartu sembako, BPNT-PKH, Bansos Sembako Jabodetabek, Bansos tunai, Bansos beras untuk KPM PKH, Bansos tunai untuk KPM sembako/BNPNT non PKH," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memang meminta menteri-menterinya untuk memaksimalkan serapan anggaran. Di beralasan hal itu bisa meningkatkan daya beli masyarakat dan sekaligus memulihkan perekonomian di dalam negeri di tengah pandemi corona.