Progres Pembangunan Hunian Tetap Korban Gempa Lombok Sudah 90 Persen

12 Maret 2020 21:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit yang tergabung dalam satuan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi membangun bangunan rumah rehab rekon di Lombok, NTB. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit yang tergabung dalam satuan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi membangun bangunan rumah rehab rekon di Lombok, NTB. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Progres pembangunan hunian tetap bagi korban gempa di Lombok, NTB, pada tahun 2018 telah mencapai 90 persen. Kepala Staff Umum (Kasum) TNI, Letnan Jenderal Joni Supriyanto pun meninjau prosesnya yang juga dilakukan prajurit yang tergabung dalam satuan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan tetap di Lombok.
ADVERTISEMENT
Joni mendengar pemaparan dari Komandan Korem 162/Wira Bhakti Kodam IX/Udayana Kolonel Ahmad Rizqi Ramdhani. Dari paparan Rizqi, satgas yang diawaki oleh 10 SSK ini sudah membangun 90 persen rumah dari yang ditargetkan BNPB.
"Progres kenaikan signifikan. Sampai hari ini 209.263 unit dari 226.290 unit yang dibebankan BNPB," kata Rizqi di Posko Utama Percepatan Rehab Rekon Provinsi NTB, di Mataram, NTB, Kamis (12/3).
Proses pembangunan sudah mengucurkan dana sebesar Rp 57,07 triliun. Sebanyak 90 persen dana tersebut sudah didistribusikan ke masyarakat, sisanya masih dalam tahap proses perizinan dan pencairan.
Kepala Staff Umum (Kasum) TNI, Letnan Jendral Joni Supriyanto meninjau pembangunan rumah rehab rekon di Lombok, NTB. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Hunian tetap yang dibangun lebih banyak terletak di kawasan Lombok Utara, kawasan yang paling parah terdampak gempa pada tahun 2018. Ada empat jenis yang dibangun, yakni rumah tahan gempa (RTG), rumah instan sederhana sehat (RISHA), rumah instan struktur baja (RISBA), rumah instan tahan gempa (RITA), dan rumah instan konvensional (RIKO).
Prajurit yang tergabung dalam satuan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi membangun bangunan rumah rehab rekon di Lombok, NTB. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Mendengar progres itu, Letnan Jenderal Joni mengaku puas dengan hasil kerja para prajurit TNI.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah sudah berjalan lancar, masih ada beberapa saudara kita yang rumah nya sedang dibangun menunggu SK BNPB, Kemudian akan diperbaiki. Keterlambatan dikarenakan proses pendaftarannya lama," kata Joni.
Satgas ini akan diperpanjang hingga akhir tahun 2020 untuk merampungkan rumah-rumah itu semua.
Prajurit yang tergabung dalam satuan tugas rehabilitasi dan rekonstruksi membangun bangunan rumah rehab rekon di Lombok, NTB. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
Saat mengunjungi hunian di kawasan Pemenang, Lombok Utara, Joni mendapat aduan dari seorang warga bernama Hamzan Wadi. Ia mengeluhkan material yang diterima untuk membangun rumah berkualitas rendah.
Keluhan Hamzan segera diterima sang jenderal bintang tiga tersebut.
"Baik pak, nanti keluhanya ditampung. Nanti akan diteruskan ke pihak distributor," kata Joni.