Projo Gelar Musra: Nama Prabowo-Ganjar Mengerucut Jadi Capres

12 November 2022 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Projo Budi Arie Setiadi dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hadiri Kongres II Projo di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/12/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Projo Budi Arie Setiadi dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko hadiri Kongres II Projo di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/12/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Relawan Jokowi (Projo) telah menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) VI Makassar di Gedung CCC, Jalan MTj Bunga, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/11) siang. Salah satu yang dibahas yakni kepada siapa dukungan akan diberi pada Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Ketua Projo Indonesia, Budi Arie Setiadi mengatakan, dalam musra ke VI dari 34 provinsi ada beberapa figure yang diusung jadi capres. Pembahasan mulai mengerucut pada sosok Prabowo Subianto hingga Ganjar Pranowo.
"Nama-nama yang mengerucut ini, masing diisi oleh nama-nama sebelumnya, seperti Prabowo, Ganjar dan Sandiaga Uno," kata Budi Arief kepada wartawan di Makassar.
Menurut Budi, musra ini sangatlah penting. Sebab, Musra merupakan wadah atau ruang bagi masyarakat untuk memilih capres ke depan. Sehingga, pencalonan capres bukan hanya milik dari partai ataupun elit-elit politik.
"Jadi masyarakat mengusung langsung calon pemimpinnya," ujarnya.
Diakuinya, nama Prabowo Subianto adalah salah satu figure yang banyak diusung pada Musra. Pilihan rakyat ini pasti tanpa dasar. Rakyat pastinya menilai Prabowo memiliki segudang pengalaman pada pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya tanggapannya, terkait Jokowi menyebut Prabowo jadi pelanjutnya, Budi mengaku, jika Jokowi memberikan harapan yang sama kepada seluruh figure yang ada.
"Pak Prabowo ini salah satu orang yang diperhitungkan, dia juga berpengalaman. Dan soal waktu dan soal jam terbang dan jadi presiden tidak gampang. Pak Jokowi juga mengaku dua kali jadi presiden baru belajar. Jadi presiden itu susah, banyak variabel," tegasnya.
Adapun nama-nama ataukah figure Capres yang diusung Musra, nantinya dilaporkan ke Jokowi. Tetapi, Musra akan dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Termasuk di Jakarta nantinya sebagai penutup Musra.
Budi Arief menuturkan, pihaknya masih menjalin komunikasi dengan baik terhadap petinggi-petinggi partai politik.
"Masih jalan terus komunikasi, semua ini mengapresiasi Musra sebagai forumnya rakyat, akar rumput. Ini forum rakyat bebas mengeluarkan pendapatnya," tandasnya.
ADVERTISEMENT