Proposal Baru Gencatan Senjata di Gaza, Israel Minta Hamas Serahkan Senjata

Polisi Hamas berjaga setelah dikerahkan di jalan-jalan untuk menjaga ketertiban, menyusul gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, Senin (20/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS

Mesir, sebagai mediator antara Hamas dan Israel telah menerima sebuah proposal gencatan senjata baru yang diajukan Israel. Dilansir reuters, salah satu permintaan Israel pada gencatan senjata ini adalah pelucutan Hamas dari semua senjata yang mereka punya.

"Mereka minta penyerahan senjata, dan ini adalah batas yang tak bisa dipertimbangkan, bahkan untuk didiskusikan," kata salah satu tokoh senior Hamas, Abu Zuhri, Senin (14/4).

Israel sendiri telah memulai serangan baru di Gaza sejak Maret, mengakhiri gencatan senjata yang sudah dimulai sejak akhir Januari.

Sementara pada beberapa perundingan di Kairo pada Senin ini, belum ada kesepakatan atau kemajuan yang berarti.

Hamas masih meminta Israel mengakhiri perang, dan menarik semua pasukannya dari Jalur Gaza dan menyetujui gencatan senjata 3 fase seperti yang telah disepakati pada Januari 2025.

Sementara Israel sendiri tidak akan mengakhiri perang, kecuali Hamas dihilangkan dan mengembalikan semua sandera di Gaza.

"Hamas sebetulnya siap untuk mengembalikan tawanan dalam satu kesempatan demi berakhirnya perang dan mundurnya militer Israel dari Gaza," kata Abu Zuhir.

Sejak serangan Israel pada Maret kemarin, 1.500 orang Palestina dan warga Gaza tewas. Serangan militer Israel juga membuat ribuan orang mengungsi, terlebih blokade Israel juga mempersulit situasi di Gaza.

Sementara itu, 59 tawanan Israel masih ditahan Gaza. Israel sendiri meyakini 24 di antaranya masih hidup.