news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Protes Keras Brasil Akibat Warganya Dideportasi AS dengan Tangan Terborgol

26 Januari 2025 4:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi di borgol. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi di borgol. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Brasil marah setelah puluhan warga mereka dideportasi dari Amerika Serikat (AS) dengan tangan terborgol. Dilansir AFP, Brasil telah menyebut AS secara terang-terangan mengabaikan hak para imigran Brasil itu.
ADVERTISEMENT
Selisih paham antara Brasil dan AS ini terjadi begitu Presiden Donald Trump kembali menjabat pada 20 Januari 2025 lalu. Trump membawa agenda besar; menindak keras para migran yang tak teratur serta deportasi massal.
Kemarahan Brasil itu timbul, saat pesawat yang membawa para warga Brasil ini mendarat di kota Manaus. Begitu melihat warganya turun dari pesawat dengan tangan terborgol, otoritas Brasil segera minta perwakilan AS untuk melepaskan mereka.
"Itu adalah pengabaian secara terang-terangan hak fundamental warga Brasil," Kata Menteri Hukum Brasil Ricardo Lewandoski, dikutip Minggu (26/1).
Sumber AFP di pemerintahan menyebut, deportasi ini sebetulnya tidak terkait dengan naiknya Trump sebagai presiden. Melainkan tindak lanjut dari perjanjian bilateral pada 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Para migran yang mencari suaka di AS, yang kembali ke sisi perbatasan Meksiko untuk menghindari deportasi, bermain sepak bola di kamp migran darurat. Foto: GO NAKAMURA/Reuters
Penerbangan yang membawa puluhan warga Brasil ini bertujuan ke kota Belo Horizonte, tapi dalam perjalanan, pesawat mengalami kendala teknis sehingga harus mendarat di Manaus.
Kepolisian federal Brasil menyebut, pesawat itu mendarat pada Jumat (24/1) malam dengan membawa 88 warga negara Brasil. Tapi pemerintah negara bagian Amazonas menyebut, hanya ada 79 penumpang, 62 pria, 11 perempuan dan 6 anak-anak.
"Setelah mengetahui situasi itu, Presiden Lula memerintahkan Pesawat Angkatan Udara Brasil untuk mengantar para warga Brasil itu ke tujuan akhir mereka. Mereka juga dipastikan dapat selamat sampai di rumah, dengan harga diri," kata Lewandowski.
Ini adalah penerbangan deportasi ke sekian sejak Trump menjabat. Meskipun, langkah tersebut hal yang lumrah pada masa pemerintahan presiden AS sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tapi, masa pemerintahan Trump paling mendapat sorotan karena pada hari pertama ia menjabat, ia mendeklarasikan darurat nasional terkait isu imigran.
Salah satunya memerintahkan penempatan lebih banyak pasukan di perbatasan selatan AS, sambil berjanji untuk mendeportasi para 'Alien Kriminal'.