Protes Mahsa Amini Tak Surut, Kelompok HAM Tuding Iran Sasar Wilayah Kurdi

22 November 2022 8:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengunjuk rasa bentrok selama aksi protes terkait kematian Mahsa Amini di Iran, di London, Inggris, Minggu (25/9/2022). Foto: Twitter/@PaulBrown_UK/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Para pengunjuk rasa bentrok selama aksi protes terkait kematian Mahsa Amini di Iran, di London, Inggris, Minggu (25/9/2022). Foto: Twitter/@PaulBrown_UK/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kelompok-kelompok HAM melaporkan, pasukan keamanan Iran telah mengintensifkan tindakan keras di wilayah dengan populasi etnis minoritas Kurdi akibat protes terkait Mahsa Amini pada Senin (21/11).
ADVERTISEMENT
Protes anti-rezim yang intens berlangsung di sejumlah kota dalam beberapa hari terakhir. Sebagian besar aksi tersebut dipicu pemakaman orang-orang yang diyakini tewas di tangan pasukan keamanan selama mengikuti demonstrasi sebelumnya.
Organisasi HAM asal Norwegia, Hengaw, menyebut otoritas menembaki Kota Piranshahr, Marivan, dan Javanroud sejak Minggu (20/11). Hengaw mengungkap, 13 orang tewas di wilayah itu dalam 24 jam terakhir, termasuk tujuh di Javanroud dan empat di Piranshahr.
Salah satu dari enam korban yang tewas pada Minggu (20/11) adalah remaja berusia 16 tahun, Karwan Ghader Shokri.
Seorang pria lainnya juga tewas setelah pasukan keamanan menembaki kerumunan yang membawa jenazah remaja itu ke masjid.
Kelompok HAM, Iran Human Rights (IHR), kemudian memublikasikan rekaman yang menunjukkan ibu Shokri. Dia terlihat bersujud dengan putus asa saat jenazah anaknya akan dimakamkan.
ADVERTISEMENT
"Ibu, jangan menangis. Kami akan membalas dendam," teriak para pelayat dalam bahasa Kurdi, dikutip dari AFP, Selasa (22/11).
Hengaw turut mengunggah rekaman-rekaman dari lokasi yang memperdengarkan suara tembakan dan dentuman senjata berat.
Penduduk turun ke jalanan pula di Kota Kermanshah. Mereka meneriakkan slogan yang menyerukan kematian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Penduduk setempat terlihat berjuang menyelamatkan mayat dari jalanan yang dihujani tembakan di Javanroud. Sementara itu, demonstran yang terluka tergeletak di jalanan.
"Mereka mengintensifkan kekerasan terhadap warga yang tidak berdaya," cuit Direktur IHR, Mahmood Amiry-Moghaddam.
Foto Mahsa Amini di luar Gedung Federal Wilshire Los Angeles, California, AS. Foto: Bing Guan/REUTERS
Pemantau keamanan siber NetBlocks lalu melaporkan gangguan pada layanan internet pada Senin (21/11). Pihaknya mengatakan, jaringan internet seluler terputus bagi banyak pengguna.
Hengaw menambahkan, rumah sakit pun kekurangan pasokan darah seiring konfrontasi antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan semakin intens di Javanroud. Center for Human Rights in Iran (CHRI) menggambarkan yang terjadi di kota itu sebagai 'pembantaian'.
ADVERTISEMENT
Gelombang kekerasan ini bertepatan dengan eskalasi di Kota Mahabad. Kelompok HAM mengatakan, otoritas telah mengirim bala bantuan untuk tindakan keras.
Hengaw mengunggah rekaman yang dikatakan menunjukkan barisan kendaraan pasukan keamanan bersenjata berat melaju dari Kota Sanandaj menuju Kota Mahabad dan Kota Bukan.
Provinsi barat dan barat laut negara itu telah menjadi pusat protes sejak kematian Mahsa Amini pada 16 September. Akibat memperlihatkan sedikit rambut, perempuan etnis Kurdi berusia 22 tahun tersebut ditahan Polisi Moral Iran pada 13 September
Dia meninggal dunia setelah diduga mengalami penyiksaan dalam tahanan. Sejak saat itu, demonstrasi meletus di seluruh Iran.
IHR mengatakan, pasukan keamanan telah menewaskan setidaknya 378 penduduk Iran. Demonstrasi ini menjadi tantangan paling serius bagi rezim Iran sejak revolusi 1979. Analis mencatat, tindakan keras pun hanya membuat protes semakin marak terjadi.
ADVERTISEMENT