Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Protes Tolak Penangkapan Wali Kota Istanbul Membesar, Erdogan Meradang
25 Maret 2025 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Massa kembali turun ke jalan di Istanbul Turki pada Senin (24/3). Mereka melanjutkan protes menolak penangkapan tokoh oposisi serta Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa tahun terakhir Ekrem Imamoglu dipandang sebagai sosok yang mengancam kekuasaan Presiden Recep Tayip Erdogan. Dia ditangkap pada 19 Maret 2025 yang kemudian memicu demo besar yang makin meluas di 55 dari 81 provinsi Turki.
Di sejumlah tempat demo berubah menjadi kerusuhan. Penangkapan Ekrem Imamoglu pun menuai kecaman besar dari berbagai negara dan komunitas internasional.
Penangkapan Ekrem Imamoglu turut berujung penangkapan terhadap 1.130 orang selama enam hari. Mereka yang ditangkap termasuk jurnalis.
Ekrem Imamoglu ditangkap atas tuduhan korupsi dan aksi teror. Kini Ekrem Imamoglu masih mendekam di balik penjara sambil menunggu pemeriksaan.
Jabatan Wali Kota Istanbul, karena penangkapan itu, terpaksa lepas dari Ekrem Imamoglu.
Atas penangkapan itu sejak pekan lalu gelombang demo menghantam Turki. Awal pekan ini demo dimotori oleh mahasiswa yang mengancam akan memboikot kuliah di berbagai kampus ternama di ibu kota Ankara dan Istanbul.
ADVERTISEMENT
Demo di Istanbul pun diwarnai aksi pengibaran bendara serta yel-yel menolak pemerintahan. Konsentrasi massa bahkan dilaporkan bergerak dari jalanan menuju pelabuhan.
Spanduk menentang Erdogan yang bertuliskan: ’Istana Milikmu, Jalanan Milik Kami,’ juga dibawa oleh massa.
Sejumlah warga yang melihat demo memberikan semangat kepada massa pengunjuk rassa.
Politikus partai oposisi CHP yang ikut demo, Ozgur Ozel, terang-terangan menentang Erdogan.
“Istana bukan pertemuan, ini tindakan perlawanan terhadap fasisme,: kata Ozel.
Merespons demo Erdogan meradang. Dia menuduh oposisi sengaja memprovokasi demo di Istanbul.
“Berhentilah mempermainkan saraf bangsa,” kata Erdogan.