Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kisah pilu dari kehidupan Eka Febriyanti (21), pembantu rumah tangga (PRT) yang disiram air mendidih oleh majikannya, Desak Made Wiratningsih, belum usai. Fakta baru terkuak.
ADVERTISEMENT
Tujuh bulan bekerja dengan Desak, Eka belum sepeserpun menerima hasil keringatnya alias belum digaji. "Selama tujuh bulan ini, tidak mendapatkan apa-apa," kata Ditreskrimum Polda Bali Kombes Andi Fairan, di kantornya, Kamis (16/5).
Andi mengatakan kisah pilu yang dialami Eka diawali dari perkenalannya dengan Desak di Facebook tujuh bulan lalu. Saat itu, Desak memang sedang mencari PRT.
"Melalui Facebook mereka kenal. Kemudian sepakat. Dia (Desak) menjanjikan dalam satu bulan itu Eka dapat (gaji) Rp 1 juta," ujar Andi. Usai kesepakatan itu, Eka langsung dijemput satpam utusan Desak di salah satu tempat di Nusa Dua, Bali.
Eka kemudian menuju rumah Desak yang berada di Gianyar, Bali. Namun apa daya, setelah bekerja dengan Desak, Eka malah dianiaya.
ADVERTISEMENT
"Menurut keterangan dari Eka, misalnya dia melakukan pelanggaran, atau kesalahan potong gaji, sehingga tidak diterima sama sekali, dia (Desak), memang semena-mena," kata Andi.
Menurut Andi, Desak selalu saja mencari-cari kesalahan Eka. Bahkan selain mencari kesalahan, Eka juga kerap dianiaya. Penyiraman air mendidih itu ternyata bukanlah jenis kekerasan yang dialami Eka.
Andi mengatakan Desak ternyata tak hanya menganiaya Eka. Satu PRT lainnya yang bernama Santi Yuni Astuti pernah juga dianiaya Desak.
Santi ini diketahui sebagai salah satu yang juga ikut menyiram Eka dengan air mendidih. Namun aksinya itu ternyata atas desakan dan ancaman dari Desak.
"Kami melihat saat ini secara kasat mata, sepertinya Eka itu sekarang mengalami tekanan psikis, tapi sekarang sudah ditangani dengan baik. Kalau luka, dia luka berat dari sekujur kepalanya, kemudian leher, punggungnya yang hampir melepuh," ujar Andi.
ADVERTISEMENT