Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PSI Dinilai Rugi Besar Ditinggal Tsamara, Makin Sulit Lolos ke Senayan
19 April 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyoroti keluarnya Tsamara Amany dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Adi menilai keluarnya Tsamara dari PSI memiliki dampak yang cukup besar ke partai tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Adi, sosok Tsamara sebagai politikus muda sangat berpengaruh untuk PSI sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa Tsamara Amany sudah memberi begitu banyak kontribusi bagi PSI.
“Tentu saja memang menjadi kerugian besar bagi PSI karena harus kehilangan Tsamara, salah satu sosok penting gitu ya. Seorang politisi muda, digandrungi oleh begitu banyak anak muda, kemudian jubir yang cukup bagus," kata Adi pada kumparan, Selasa, (19/4).
Adi menjelaskan keluarnya Tsamara bahkan bisa mempengaruhi elektabilitas PSI dan persiapan mereka untuk lolos ke Senayan di Pemilu 2024.
“Tentunya dalam banyak hal ini akan merugikan bagi PSI ya, terutama bagi PSI yang sedang mempersiapkan diri menuju jalan panjang di 2024,” jelas Adi.
Menurut Adi, PSI mencatatkan penurunan elektabilitas sejak 2019 lalu. Di 2024, PSI pun banyak diprediksi tidak akan kembali lolos ke Senayan. Kehilangan Tsamara, kata dia, membuat peluang lolos ke DPR makin sulit.
ADVERTISEMENT
"Tanpa Tsamara pun elektabilitas PSI kan rendah, akan diprediksi tidak lolos ke parlemen kan. Sudah berulang kali PSI ikut pemilu tapi tidak lolos ke parlemen," kata dia.
"Untuk 2024 juga kasusnya sama kan, banyak survei survei yang merilis temuannya di mana PSI itu cuma di angka 1%, jauhlah dari tingkat elektabilitas untuk lolos ke Senayan. Jadi bukan hanya soal Tsamara, yang jelas PSI agak susah untuk lolos ke Senayan," lanjut Adi.
Lebih lanjut, Adi memprediksi Tsamara akan kembali berpolitik dengan gabung partai lain di kemudian hari. Alasannya, Tsamara memiliki banyak potensi dan cukup populer di kalangan milenial
“Sangat mungkin kalau Tsamara bergabung dengan partai politik lain. Banyak partai yang menampung karena Tsamara ini sudah menjadi komoditas politik. Punya modal sosial, misalnya terkenal, followersnya banyak, statement-statement politiknya juga selalu menjadi perhatian publik dan seterusnya,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
==========
Reporter: Nova Sinambela