PSI Klarifikasi: Spanduk 'Hargai Hak-hak LGBT' Bukan Kami yang Pasang

30 Januari 2019 11:38 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Spanduk PSI di Tebet, Jakarta Selatan. (Foto: Twitter/@AntoniRaja)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk PSI di Tebet, Jakarta Selatan. (Foto: Twitter/@AntoniRaja)
ADVERTISEMENT
Sebuah spanduk bertuliskan "Hargai Hak-hak LGBT" dengan latar belakang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lengkap dengan foto ketua umum dan sekjennya, mencuri perhatian di Jalan Abdullah Syafei, Tebet, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Namun, PSI ternyata membantah sebagai pihak yang memasang spanduk tersebut. "Perlu kami tegaskan bahwa: spanduk dan baliho itu bukan dibuat oleh PSI," ucap Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Rabu (30/1).
PSI menduga ada serangan sistematis yang dilakukan oleh kelompok-kelompok politik yang terganggu oleh perjuangan PSI melawan korupsi dan intoleransi. Bukan soal spanduk ini saja, sebelumnya atribut kampanye PSI dirusak.
Spanduk PSI di Tebet, Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk PSI di Tebet, Jakarta Selatan. (Foto: Dok. Istimewa)
"Sikap PSI yang nonkompromistis terhadap para pencuri uang rakyat dan kelompok radikal intoleran yang gemar melakukan tindakan sewenang-wenang, rupanya mulai membuat kekuatan politik hitam negeri ini khawatir dan mencoba melemahkan partai baru ini," kata Toni.
Toni menambahkan, serangan itu diduga karena tren elektabilitas PSI yang terus meningkat. Toni mengutip dua lembaga survei yaitu Y-Publica yang menyebut elektabilitas PSI kini 2,9 persen, dan Charta Politika memperlihatkan elektabilitas PSI 1,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Partai ini terus menunjukkan kenaikan dukungan, dan rupanya inilah yang membuat para koruptor dan kaum intoleran menjadi gerah dan melakukan serangan sistematis," tuturnya.
Saat ini, PSI sedang mengupayakan akan melaporkan spanduk itu ke kepolisian dan Bawaslu.
"Kepada seluruh kader PSI, diserukan untuk semakin solid, dan terus turun ke akar rumput melanjutkan kerja politik. Perubahan semakin dekat, kita tidak akan mundur selangkahpun menghadapi serangan-serangan kotor seperti ini," pungkasnya.