Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
PSI: Partai Anak Muda, Kalau Tak Iklan Kalah Sama Partai Tua
2 Mei 2018 18:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Tim Advokasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Komaruddin bersama Wasekjen PSI Satia Chandra menyambangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI. Mereka datang mewakili Ketua Umum PSI Grace Natalie untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran waktu kampanye yang dilakukan PSI melalui media cetak.
ADVERTISEMENT
Menurut Komaruddin iklan itu memang dipasang oleh PSI. Namun, bertujuan untuk mengiklankan cawapres dan kabinet kerja bagi Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 mendatang.
"Kita melakukan klarifikasi awal tentang iklan kita yang mengiklankan cawapres dan kabinet indonesia kerja jilid dua. Kita memberikan keterangan. Kita mengakui kalau itu iklan kita yang pasang. Enggak mungkin enggak," kata Komaruddin di Kantor Bawaslu DKI, Jalan Danau Agung, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (2/5).
Komaruddin melanjutkan, mengenai pelanggaran terkait iklan itu tengah dikaji lebih lanjut oleh pihak Bawaslu. Apabila, hasil kajian iklan tersebut bukan merupakan pelanggaran, menurutnya, PSI akan tetap memasang iklan serupa di kemudian hari.
"Diklasifikasikan melanggar atau tidak itu akan dikaji lebih lanjut oleh Bawaslu pusat. Mereka hanya minta keterangan dari kita. Nanti Bawaslu pusat yang mengkaji. Kalau dianggap itu tak melanggar akan tetap pasang. Partai anak muda kalau tak iklan ya kalah sama partai tua," ujarnya
ADVERTISEMENT
Terkait pemasangan iklan itu, kata Komaruddin, merupakan inisiatif dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) untuk memasang iklan tersebut di media cetak.
"Kita pasang di Jawa Pos. Ada juga inisiatif DPW di beberapa daerah (media lokal). Yang dipanggil iklan Jawa Pos. Kita siaplah. Partai anak muda ini harus siap. Kita datang harus begitu," lanjutnya
Sementara itu, menurut Satia, iklan yang dipasang oleh PSI merupakan gambaran bahwa PSI adalah partai yang terbuka dan transparan. PSI selalu melibtakan masyarakat dalam setiap keputusan yang diambil oleh partai.
"Ini tradisi dari PSI. Menggaungkan partai terbuka transparan. Kembalikan khitah partai kalau segala sesuatu itu harus melibatkan publik. Kita enggak mau diam-diam sodorkan nama cawapres, nama kabinet. Kita ingin libatkan publik," tutupnya.
ADVERTISEMENT