PSI Sebut Kriteria Politikus Sontoloyo: Suka Memanipulasi Data

24 Oktober 2018 21:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua TKN, Raja Juli Antoni (kiri) dan Koordinator Media TKN Monang Sinaga di Posko Cemara. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua TKN, Raja Juli Antoni (kiri) dan Koordinator Media TKN Monang Sinaga di Posko Cemara. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jokowi dalam pernyataannya menyikapi polemik dana kelurahan menyebut ada politikus sontoloyo. Apa yang disampaikan Jokowi itu menurut Partai Solidaritas Indonesia (PSI), agar para politikus tidak memanipulasi data yang ada kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Ia mengatakan pernyataan Jokowi tersebut sebuah peringatan yang baik kepada semua politikus. Baik yang ada di jajaran koalisi Jokowi maupun oposisi.
"Bahwa sebagai politisi hendaknya kita tidak pernah memanipulasi data. Salah satu indikasi politikus sontoloyo itu adalah politikus yang manipulatif," kata Antoni di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/10)
"Data kemiskinan jelas jelas turun, angka kemiskinan jelas-jelas pada periode sekarang ini menjadi single digit dalam sejarah Indonesia merdeka," tambahnya.
Lebih jauh, Antoni menjelaskan, pernyataan Jokowi tersebut selain pada politikus yang memanipulasi data, juga mengarah pada politikus yang mengumbar ujaran kebencian yang setiap hari melakukan kampanye katakutan (politics of fear).
ADVERTISEMENT
"Saya kira sindiran yang tepat kepada Pak Jokowi tidak tertuju kepada siapapun. Tetapi kepada oeang yang kira-kira memiliki kriteria yang tadi saya sampaikan, pungkasnya.
Sebelumnya, pernyataan Jokowi tersebut disampaikan saat menjelaskan dana kelurahan. Ia menerangkan dana kelurahan sejatinya bisa dimanfaatkan warga untuk membangun lingkungan. Seperti memperbaiki jalan hingga selokan seperti layaknya dana desa.
Namun sayangnya, belum diluncurkan, dana kelurahan sudah menjadi polemik di tengah masyarakat. Menurut Jokowi, hal tersebut merupakan ulah politikus yang ingin mempengaruhi masyarakat.
"Itulah kepandaian politikus untuk mempengaruhi masyarakat, hati-hati, banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," tegas Jokowi di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).