PSI soal Jokowi Minta Maaf: Tak Ada Gading Tak Retak, Approval Rating Masih 80%

2 Agustus 2024 21:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pengarahan dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pengarahan dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons permintaan maaf dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang akhir masa jabatan di periode keduanya. PSI menilai hal tersebut sebagai bentuk kebesaran hati presiden.
ADVERTISEMENT
Sekjen PSI Raja Juli melihat permintaan Jokowi layaknya peribahasa tak ada gading yang tak retak. Hal ini disampaikan usai menyerahkan 11 surat rekomendasi di GOR Bulu Tangkis Flypower Kebayoran Lama, Jaksel, Jumat (2/8).
"Tapi bagi kami tak ada gading yang tak retak. Semua manusia memiliki kesalahan, khilaf. Tentu di situ kami melihat kebesaran presiden dengan keberhasilan yang luar biasa justru beliau masih mengatakan bahwa ‘saya tidak sempurna dan saya mohon maaf’," ujar Raja.
Dia pun menyinggung perihal approval rating atau tingkat kepuasan terhadap Jokowi yang masih mencapai 80 persen merasa puas. Meski, masih ada 20 persen lainnya yang tidak puas.
"Dan kalau kita lihat approval rating kan memang tidak mungkin ada yang suka 100 persen ya. Sekarang approval rating Pak Jokowi masih 70-80 persen, tentu masih ada sekitar 20-30 persen masyarakat yang tidak puas. Ya tentu sangat wajar sangat alami," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Tanggapan Kaesang
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep sendiri ikut menanggapi permintaan maaf yang disampaikan oleh ayahnya itu. Putra bungsu Jokowi ini menilai hal itu adalah tindakan yang manusiawi.
"Saya rasa itu kan sebagai seorang presiden pasti juga tidak sempurna. Tidak ada makhluk hidup di dunia ini yang sempurna, pasti ada yang melakukan kesalahan," ujar Kaesang di lokasi yang sama.
"Jadi saya rasa itu hal yang manusiawi untuk mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia, apalagi beliau habis ini pensiun," tambahnya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dalam acara zikir dan doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8).
"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkan lah saya dan Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, sebagai manusia tidak mungkin menyenangkan dan memenuhi harapan semua pihak.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, terhadap langit dan bumi dan apa pun yang ada di dalamnya dia maha kuasa atas segala sesuatu," ujarnya.