Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
PSI soal Pengurus Mundur: Kami Tetap Konsisten Lawan Intoleransi dan Korupsi
19 Desember 2022 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sejumlah pengurus PSI mengundurkan diri jelang Pemilu Serentak 2024. Teranyar adalah Rian Ernest yang mundur karena ingin mengambil langkah politik berbeda dari PSI.
ADVERTISEMENT
Rian menyebut Indonesia perlu cara berpolitik lebih baik. Sejumlah pengamat menilai beberapa pengurus itu keluar karena gagasan PSI sudah tidak sejalan dengan para pengurus itu.
Merespons itu, Juru Bicara PSI, Sigit Widodo, menyebut Rian mungkin saja sudah punya pandangan politik berbeda dengan sebelumnya. Kalau memang sudah tidak sejalan dengan visi, misi, dan DNA partai, mundur dari PSI memang pilihan terbaik.
"Kami akan tetap konsisten untuk melawan korupsi dan intoleransi seberat apa pun tantangannya. Kalau teman-teman lelah berjuang, sah-sah saja untuk keluar dari PSI," ucap Sigit kepada kumparan, Senin (19/12).
Menurut Sigit, lumrah saja di partai politik atau organisasi apa pun ada yang keluar dan ada yang masuk. Sigit tidak tahu alasan Ernest maupun pengurus lain keluar, termasuk spekulasi keluar untuk nyaleg di parpol lain yang sudah aman parliamentary threhsoldnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau hanya soal parliamentary threshold, seharusnya teman-teman lebih optimis karena struktur PSI sekarang jauh lebih kuat dibanding saat Pemilu 2019," tuturnya.
Sigit menyebut, di Pemilu 2019 dengan struktur yang baru terbangun, PSI bisa meraih 1,89 persen suara. "Kalau sekedar meraih 4 persen suara di Pemilu 2024, menurut saya bukan hal yang sulit," tegasnya.
Sebelum Rian, beberapa politikus muda dan pengurus PSI juga memutuskan mundur. Yaitu Surya Tjandra, Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja, hingga Michael Victor Sianipar.