PSI Solo Klaim Ditawari Uang untuk Jegal Gibran, Diminta Dukung Purnomo-Anung

6 Agustus 2020 13:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran (tengah) dan Achmad Purnomo (kanan) di Bandara Solo jelang fit and proper test di DPP PDIP. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gibran (tengah) dan Achmad Purnomo (kanan) di Bandara Solo jelang fit and proper test di DPP PDIP. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dinamika politik di Pilwalkot Solo makin memanas. Terbaru, Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo, Antonius Yogo Prabowo mengaku didatangi seorang timses yang menawarkan uang banyak untuk menjegal Gibran Rakabuming Raka.
ADVERTISEMENT
Timses yang tak disebut latar belakangnya tersebut meminta agar PSI mau mengusung pasangan Achmad Purnomo-Anung Indro Susanto.
Purnomo adalah kader PDIP yang tidak direkomendasikan sebagai calon di Pilwakot 2020. Sedangkan Anung merupakan ASN Pemkot Solo yang menjabat Kepala Bapermas PP PA dan KB Solo dan memilih pensiun dini untuk maju sebagai cawali Pilwakot Solo 2015, melawan FX Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo.
"Tawaran tersebut saya tolak setelah berkoordinasi dengan Sekjen DPP (Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Raja Juli Antoni," ujar Yogo, Kamis (6/8).
Dia enggan menyebut nama timses yang menawarkan banyak uang itu kepada PSI agar mau berpaling mengusung Purnomo-Anung. Yoga hanya membocorkan orang itu adalah eks caleg yang gagal meraih kursi di DPRD Solo pada Pileg 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya itu tidak menduga sama sekali ada tawaran itu. Apalagi, PSI hanya punya satu kursi di DPRD Solo," kata dia.
Anggota DPRD Solo Komisi IV ini menegaskan PSI Solo meskipun hanya punya satu kursi di DPRD, sejak awal berkomitmen mendukung Gibran sebelum dipasangkan dengan Teguh dari hasil rekomendasi DPP PDIP. Demikian DPP PSI juga berkomitmen dukung Gibran-Teguh.
"Saya juga sampaikan pada Gibran ada tawaran masuk ke PSI untuk mendukung pasangan Purnomo-Anung," kata dia.
Bakal Calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo saat temu media di Panti Marhaen DPD PDIP Jateng. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Dikonfirmasi, Purnomo menegaskan tidak pernah diajak komunikasi partai lain untuk maju di Pilwakot Solo. Apalagi, ia dapat kabar dipasangkan dengan mantan musuhnya di Pilwakot Solo 2015, Anung.
"Saya baru tahu sekarang ada duet Purnomo-Anung. Saya sama sekali tidak tahu menahu mengenai wacana pencalonan tersebut," kata Purnomo.
ADVERTISEMENT
Purnomo menegaskan dirinya sama sekali tidak setuju dengan politik transaksional sebagaimana dibeberkan oleh PSI itu. Tawar menawar tersebut tidak dibenarkan dengan alasan memuluskan kekuasaan dengan cara apa pun.
Pernyataan bantahan juga diungkapkan Anung. Menurutnya, setelah gagal menjadi Wali Kota Solo pada Pemilu 2015 lalu, sejauh ini belum tertarik maju lagi.
"Memang ada pembicaraan dari partai di luar PDIP yang mendorong maju Pilwakot Solo lagi. Namun, kenyataan itu sulit terwujud setelah banyak partai mendukung pasangan Gibran-Teguh yang diusung PDIP," tutup Anung.