Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Psikiater pribadi Ratna Sarumpaet, dr Fidiansjah, menjadi salah satu saksi meringankan yang dihadirkan di sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong. Dalam kesaksiannya, Fidi menjelaskan soal kondisi depresi terkontrol yang dialami Ratna.
ADVERTISEMENT
"Depresi yang klien kami (alami) adalah kondisi masa lalunya, karena suaminya sakit, dan sebagainya," tutur Fidi di PN Jaksel, Ampera, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).
Namun, menurutnya, ada kemungkinan faktor-faktor lain yang memicu kondisi depresi tersebut. Salah satunya adalah hasil operasi plastik di RS Bina Estetika yang dinilai mengecewakan.
"Termasuk apa yang sudah terjadi saat operasi dengan kenyataan tidak sama. Itu bisa menimbulkan goncangan," kata Fidi.
"Kemudian, mungkin dia rasakan sebagai tindakan operasi yang tiba-tiba tidak sesuai. Operasi kan untuk menjadi lebih cantik, lebih segar, dan sebagainya. Kalau tidak sesuai, maka akan bereaksi dan reaksinya akan bergantung pada kondisi individu saat itu," imbuhnya.
Namun, Fidi menyebut, ia tidak bisa memastikan kondisi Ratna pada saat kejadian, sekitar tanggal 20-24 Septermber 2018. Ia juga mengaku tidak mengetahui kondisi psikologis Ratna saat itu.
ADVERTISEMENT
Kasus ini mencuat setelah foto wajah Ratna yang babak belur viral di media sosial. Saat itu, Ratna mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah oknum tak dikenal di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Pengakuan Ratna, yang saat itu masih tergabung dalam timses Prabowo-Sandi itu, lalu memantik beragam reaksi dari masyarakat dan juga politisi. Namun, setelah ditelusuri, rupanya Ratna berbohong dan luka-luka di wajahnya merupakan efek samping operasi plastik yang baru dilakukan di RS Bina Estetika Jakarta.