PT Garam Siap Impor 226.124 Ton Garam Dari Australia dan India

12 Januari 2017 10:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Garam halus. (Foto: Wikimedia commons/Pinpin)
zoom-in-whitePerbesar
Garam halus. (Foto: Wikimedia commons/Pinpin)
PT Garam (Persero) sudah menyiapkan rencana untuk impor garam konsumsi di awal tahun 2017. Jumlahnya mencapai 226.124 ton sesuai rekomendasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garam, Achmad Budiono mengungkapkan pihaknya tinggal menunggu izin penugasan dari Kementerian BUMN dan izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Belum ada hanya rekomendasi. Kalau penugasannya rekomendasi nanti di-address kan ke Kemendag dan lainnya. Penjelasannya dari Kementerian BUMN," kata Achmad kepada kumparan, Kamis (12/1).
Dari usulan yang dibicarakan antar KKP, PT Garam diminta untuk mengimpor 226.124 ton garam konsumsi. Impor garam konsumsi dilakukan guna menutup sebagian kebutuhan selama semester I/2017 menyusul stok di dalam negeri yang tipis. PT Garam ditugaskan untuk merealisasikannya sebelum Mei 2017.
"226.000 yang bakal diimpor," katanya.
Ilustrasi garam (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi garam (Foto: Pixabay)
PT Garam sudah membidik dari negara mana garam konsumsi impor akan didatangkan. Menurut Achmad saat ini negara yang memiliki stok garam cukup melimpah hanya Australia dan India.
ADVERTISEMENT
"Biasanya dari India dan Australia, terutama dua negara ini," sebutnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Dody Edward mengatakan Kemendag masih menunggu rekomendasi teknis penugasan importasi garam konsumsi dari KKP dan Kementerian BUMN kepada PT Garam. Bila rekomendasi keluar, Kemendag siap mengeluarkan izin impor.
"Itu kan dari KKP nanti ada untuk garam konsumsi. Itu masih belum dibicarakan surat juga belum ada. Kemarin rapat yang dari KKP kita tunggu saja follow up nya dari sana pokoknya saya tunggu dari sana," timpal Dody.
Impor garam dilakukan karena produksi garam lokal di tahun 2016 turun drastis. KKP mendata produksi garam lokal di tahun 2016 hanya 144.000 ton, jauh dari target produksi 3 juta ton.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut terbilang rendah dibandingkan kebutuhan garam konsumsi yang diprediksi mencapai 1,4 juta ton tahun ini. Sehingga untuk kebutuhan di awal tahun (Januari-April) mau tidak mau harus impor.
Namun KKP hanya membatasi impor garam hanya dilakukan sampai April 2017. Jumlahnya juga tidak banyak hanya 226.124 ton. Sedangkan dari bulan Mei hingga Desember 2017 kebutuhan garam sudah dapat dicukupi oleh hasil panen petani garam rakyat (lokal).