Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
PTDI Kirim Teknisi ke Prancis, Belajar Pesawat Rafale dan Kembangkan Drone MALE
26 Februari 2025 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Direktur PTDI Marsda TNI (Purn) Gita Amperiawan mengungkapkan bahwa PTDI telah mengirim teknisi ke Prancis untuk mempelajari pesawat tempur Rafale serta tengah mengembangkan drone Medium Altitude Long Endurance (MALE).
ADVERTISEMENT
Terkait keterlibatan teknisi Indonesia dalam program Rafale, Gita memastikan bahwa pengiriman personel ke Prancis sudah berjalan.
“Sudah Pak, sudah sedang. Saya kurang tahu berapa banyaknya, tapi nanti bisa dimisinformasikan. Tapi salah satu yang kita manfaatkan dari Rafale itu adalah bagaimana SDM kita naik dan program offsetnya,” ujar Gita.
Gita menambahkan bahwa PTDI sudah mendapatkan program offset dari kerja sama Rafale. Salah satu bentuknya adalah pembangunan sistem pelatihan berbasis komputer (CBT) untuk para operator Rafale.
“Untuk Rafale bahkan kami punya offset dan sudah jalan CBT. Jadi kami yang membangun bagaimana komputer based training-nya itu untuk training-training para operator di Rafale. Nah, itu offset kami dan itu sudah menghasilkan bisnis. Saya tidak perlu mengatakan berapa jutanya, tapi itu sudah menghasilkan bisnis. Bagi PT DI dari offsetnya Rafale.” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain mendukung program Rafale, PTDI juga serius mengembangkan teknologi drone sebagai bagian dari modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia.
“PT DI sudah selesai melaksanakan sertifikasi, artinya sudah certified, sudah proven untuk pesawat tactikal yaitu ada di Wulung, itu tadi di Wulung, itu Wulung tactical class dan insyaallah kami sudah bicara dengan Waka BRIN, ini akan ada pemesanan untuk di TNI ,” kata Gita.
Ke depan, PTDI juga bersiap melakukan uji terbang drone MALE, yang mampu terbang selama 24 jam dengan kapasitas angkut hingga 300 kilogram.
“Nah, dan saat ini mungkin dalam satu bulan ke depan kita akan demo flight untuk MALE, Medium Altitude Long Endurance, itu untuk bisa terbang 24 jam, kemudian payloadnya sekitar 300 kilo,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Gita berharap proyek drone MALE ini dapat menjadi bagian dari rencana strategis (renstra) pengadaan alutsista pada periode 2025-2029.
“Investasi pemerintah yang sudah besar di PTDI ini akan baik kalau kemudian dari segi teknologi itu kita masuk ke MALE. Nah, ini sedang kita buat dan mudah-mudahan bisa masuk kepada pengadaan di renstra 2025-2029,” tutup Gita.