Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
PTM 100% di SMAN 20 Jakarta: Kursi Tetap Berjarak, Pakai PeduliLindungi
3 Januari 2022 11:52 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Antusiasme peserta didik dalam melaksanakan PTM 100 persen di Jakarta mulai terlihat. Hal itu membuat banyaknya siswa yang merasa semangat dan senang karena hampir 2 tahun mereka hanya mengikuti kegiatan belajar mengajar dari rumah.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di SMAN 20 Jakarta Pusat, Senin (3/1) saat ini pelaksanaan PTM 100 persen berjalan dengan kondusif.
Bagi setiap siswa yang ingin masuk ke sekolah juga terlebih dahulu melakukan cek suhu yang dilakukan oleh satpam di gerbang sekolah serta melakukan scan barcode melalui aplikasi Pedulilindungi.
Terlihat juga, terdapat skat pada meja setiap siswa agar mengurangi sentuhan langsung agar mencegah terjadi paparan virus corona .
Kepala sekolah SMAN 20 Jakarta Pusat, Mutia mengatakan, saat ini pihaknya telah menyiapkan sarana prasarana dengan maksimal serta membuat Tim Satgas COVID-19 yang terdiri dari tim pembelajaran hingga tim kesehatan di lingkungan sekolah.
“Perbedaannya dari yang 50% kemarin tentu kita persiapkan lebih lagi, pengaturan kursi di kelas, jarak 1 meter di kelas, sarana prasarana seperti wastafel dan hand sanitizer harus dalam keadaan baik dan sudah pakai Pedulilindungi,” ujar Mutia saat ditemui di SMAN 20 Jakarta Pusat, Senin (3/1).
“Persiapannya tentu 2 kali lipat atau bahkan 3 kali lipat dari yang kemarin. Strategi saya di lapangan optimalisasi semua warga sekolah. Semuanya menjadi Tim Satgas COVID-19, baik itu tim pembelajaran, psikososial, tata ruang, setelah itu tim keamanan, kesehatan, kebersihan dan tim humas dan pelatihan itu semua terlibat semua,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Mutia mengimbau kepada orang tua murid untuk mendukung pelaksanaan PTM 100% agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan sesuai dengan harapan.
“Tetapi kita imbau, apalagi ruhnya dia sendiri di rumah ya, temennya di sekolah semua, itu kan psikisnya beda. Kita imbau kepada orang tua kita dukung keputusan ini,”
Apabila ada siswa yang komorbid dan belum divaksin, kata Mutia, tetap akan dilayani dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar tetap mendapatkan hak belajarnya.
“Ada satu tadi yang memang kebocoran jantung, orang tuanya datang tadi kepengin vaksin, kami mengimbau hari ini tadi dia akan membawa anaknya kontrol ke dokter boleh vaksin atau tidak. Kalau tidak, kita akan berlakukan monggo, tapi seperti tadi harus pakai face shield atau kalau mau belajar dari rumah kita layani,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Mutia mengungkapkan ada siswanya yang masih berada di luar kota dan sedang menuju pulang ke Jakarta agar dapat ikut melaksanakan PTM 100%.
Selain itu, Mutia juga menjelaskan saat ini pihak sekolah sedang melakukan tes diagnostik selama seminggu ke depan untuk melihat learning loss yang dialami oleh peserta didiknya selama melaksanakan PJJ setahun lebih sebelumnya.
“Seminggu ini kita juga sedang laksanakan tes diagnostik untuk mengukur learning loss anak kita itu sejauh mana. Apakah kategorinya kecil, sedang atau berat malah. Nah, itu sedang laksanakan tes diagnostik itu,” pungkasnya.