Puan di Sidang Tahunan MPR/DPR: Apa Pemilu Sekarang Sudah Jujur dan Adil?

16 Agustus 2024 10:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puan Maharani menyanyikan lagu Indonesia Raya saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Puan Maharani menyanyikan lagu Indonesia Raya saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Youtube/MPR RI
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR/DPR. Puan sempat menyinggung Pemilu yang jujur, bebas, langsung dan adil.
ADVERTISEMENT
Puan mengatakan, perjalanan Pemilu Indonesia sudah sangat panjang. Namun ia mempertanyakan apakah Pemilu sudah berjalan dengan jurdil.
"Pengalaman demokrasi sudah panjang. Pemilu telah dilaksanakan berkali-kali, bahkan sebelum era reformasi pemilu juga sudah dilaksanakan, dan rakyat juga memberikan pilihannya melalui Pemilu. Apakah Pemilu saat itu memenuhi syarat-syarat pemilu yang bebas, jujur dan adil?" kata Puan di Gedung DPR, Jumat (16/8).
Puan menekankan, Pemilu yang berkualitas tidak dapat hanya dilihat dari partisipasi rakyat dalam memilih. Akan tetapi harus dilihat dan dinilai juga dari kebebasan rakyat untuk memilih.
"Yaitu apakah rakyat dapat memilih dengan bebas, jujur, adil, tanpa paksaan, tanpa dikendalikan, dan tanpa rasa takut," ucap dia.
Puan Maharani mengenakan kebaya berpose saat menghadiri Sidang Tahunan DPR dan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). Foto: Dok. DPR
Puan menjelaskan, seluruh pihak terutama elite politik memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menciptakan demokrasi yang berkualitas, semakin maju, beradab dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
ADVERTISEMENT
"Menang kalah selalu ada dalam Pemilu. Kita dituntut untuk memiliki etika politik, siap kalah dan siap menang, siap bertanding, siap juga untuk bersanding," ucap Puan.
"Etika politik yang sama juga menuntut pemilu dilaksanakan dengan memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menjalankan kedaulatannya," kata Puan.
Ketua DPP PDIP ini mengatakan, dalam Pemilu, seharusnya rakyat yang jadi pemenang.
"Sehingga berlaku adagium "Suara rakyat adalah suara Tuhan" (Vox Populi, Vox Dei)," kata Puan.