Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meresmikan Masjid At-Taufiq di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6). Peresmian ini dilakukan di hari peringatan 9 tahun wafatnya Taufiq Kiemas.
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap, masjid yang dibangun untuk mengenang Almarhum Taufiq Kiemas itu bisa menjadi sarana syiar Islam.
Pembangunan Masjid At-Taufiq diprakarsai oleh Puan sebagai putri Taufiq Kiemas. Pada momen haul Alm Taufiq Kiemas dan peresmian Masjid At-Taufiq ini, Puan mengenang dedikasi dan pengabdian ayahnya kepada Indonesia.
“Tokoh negarawan seperti Almarhum Pak Taufiq, saat meninggalkan dunia ini beliau meninggalkan legacy, seperti legacy nilai-nilai kebangsaan yang Almarhum terus perjuangkan semasa hidupnya,” kata Puan yang mengikuti peresmian Masjid At-Taufiq secara daring.
Ia juga mengatakan, semasa hidupnya, Taufiq Kiemas terus membangun jembatan-jembatan persatuan berbagai elemen bangsa melalui pemikiran, ucapan, dan tindakan. Menurut Puan, sang ayah selalu meyakini Indonesia hanya bisa besar dan maju ketika semua anak bangsa bisa bersatu dan saling gotong royong.
“Keyakinan tersebut sama seperti yang dicita-citakan oleh Bung Karno yang merupakan idola Almarhum Pak Taufiq. Bagi Almarhum Pak Taufiq, beda pendapat itu biasa tetapi persatuan Indonesia harus menjadi yang utama,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Beliau meyakini Indonesia yang bersatu menjadi modal besar kita untuk bergerak maju,” tambah Puan.
Keluarga Taufiq Kiemas disebut ingin merawat legacy yang ditinggalkan mantan Ketua MPR itu. Salah satunya, lanjut Puan, dengan membangun Masjid At-Taufiq. Selain menjadi tempat beribadah, juga bisa sebagai lokasi kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan.
“Pembangunan Masjid At-Taufiq ini telah dimulai pada bulan Desember 2018 dan selesai pada Juli 2020. Namun karena adanya Pandemi Covid-19, maka baru dapat diresmikan pada hari ini,” jelasnya.
Puan mengatakan, ide awal pembangunan Masjid At-Taufiq berawal dari dialihfungsikannya kantor DPP PDIP di Jl Lenteng Agung 99 menjadi Sekolah Partai sebagai sarana kaderisasi PDIP secara berjenjang dan berkala.
“Kehadiran para kader partai di Sekolah Partai ini kemudian memunculkan kebutuhan adanya masjid yang lebih besar bagi kader PDI Perjuangan yang beragama Islam untuk menunaikan kewajiban salat lima waktunya karena Musala yang sudah ada dianggap kurang memadai lagi,” tutur Puan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Megawati sebagai Ketum PDIP sekaligus istri Alm Taufiq Kiemas langsung menyetujui inisiasi pembangunan Masjid At-Taufiq itu. Masjid At-Taufiq dibangun di lahan seluas 1.800 m2 dengan bangunan dua tingkat bergaya rumah Gadang Minangkabau.
Nama Masjid At-Taufiq dipilih untuk mengenang Almarhum Taufiq Kiemas yang dikenal sebagai tokoh nasionalis religius tersebut. Meski begitu, menurut Puan, nama At-Taufiq juga dipilih karena filosofi artinya.
“Filosofi Masjid At Taufiq diambil dari kata Taufiq yang berasal dari kata Wafaqa yang artinya kesesuaian Antara irodah (ketentuan Illahi) dan amal perbuatan makhluknya,” ungkap mantan Menko PMK itu.
“Kata Taufiq bisa juga dimaknai sebagai Limpahan Allah, Pertolongan dan Petunjuk Allah Subhanahu Wata’ala. Nama At-Taufiq juga dipilih untuk mengenang Alm Bapak Taufiq Kiemas semasa hidupnya sekaligus untuk mendoakan agar arwah Beliau senantiasa mendapat tempat terbaik di sisi Allah,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara konsep pembangunannya, lanjut dia, menyesuaikan dengan Trisakti Bung Karno yang ketiga, yaitu Kepribadian yang Berkebudayaan Indonesia. Puan menjabarkan, konsep bangunan Masjid At-Taufiq memadukan konsep bangunan Islam, unsur partai dan kekayaan budaya.
Desain bangunan masjid mengadopsi model bangunan rumah Sumatera Barat sekaligus ornamen tradisional adat Palembang, Sumatera Selatan, yang merupakan daerah asal Taufiq Kiemas. Taufiq Kiemas memang berasal dari Palembang, namun juga masih memiliki garis keturunan Minangkabau.
“Ini mencerminkan nasionalisme religiusnya bangsa Indonesia,” sebut Puan.
Cucu Proklamator RI Bung Karno itu mengatakan, Masjid At-Taufiq memiliki daya tampung jemaah sekitar 400-500 orang. Selain itu, menurut Puan, Masjid At-Taufiq memiliki auditorium atau ruang serba guna yang bisa menampung 200-250 orang.
“Kami berharap Masjid At-Taufiq juga dapat mengakomodir kegiatan sosial dan keagamaan yang diperuntukkan bukan hanya untuk umat Islam dari kader PDI Perjuangan tetapi juga bagi seluruh masyarakat muslim, khususnya yang berada di sekitar lingkungan Lenteng Agung,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Masjid At-Taufiq berada di bawah kepengurusan DPP PDIP yang pengelolaannya diserahkan kepada Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), sayap partai PDIP. Puan juga berpesan agar Masjid At-Taufiq dirawat dan dikelola sebaik-baiknya agar bisa menjadi sarana syiar Islam keluarga Taufiq Kiemas sekaligus keluarga besar PDIP.
“Jadikan Masjid At-Taufiq sebagai sarana beribadah bagi kader-kader PDI Perjuangan dan umat Islam lainnya. Insya Allah Masjid ini akan bermanfaat bagi kita semua dan turut menjadi sarana syiar Islam Rahmatan Lil Alamin,” harap Puan.
Usai acara peresmian, turut juga diselenggarakan di Masjid At-Taufiq acara doa bersama berupa tahlil dan yasinan sebagai peringatan haul ke-9 Taufiq Kiemas. Lebih lanjut, Puan berterima kasih kepada semua pihak yang selalu mendoakan almarhum sang ayah.
ADVERTISEMENT
“Selama sembilan tahun ini, kami sekeluarga berterimakasih atas semua pihak yang terus bersama-sama dengan kami mendoakan Almarhum,” katanya,
“Agar semua amal ibadah Beliau semasa hidupnya diterima dan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda, diampunkan segala salah, khilaf dan dosanya, serta arwah Beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tutup Puan.