news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Puan: Komunikasi Ibu Mega dan Pak Prabowo Selalu Dilakukan

4 Oktober 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI, Puan Maharani bersiap memimpin rapat bersama dengan seluruh pimpinan fraksi DPR untuk membahas pemanfaatan ruang kerja di Komisi VII, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (4/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI, Puan Maharani bersiap memimpin rapat bersama dengan seluruh pimpinan fraksi DPR untuk membahas pemanfaatan ruang kerja di Komisi VII, Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (4/10). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum Gerindra Prabowo Subianto disebut sempat bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk berkonsultasi mengenai posisi Ketua MPR periode 2019-2024 yang sempat diinginkan oleh Gerindra. Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku tak mengetahui adanya pertemuan yang dilakukan kedua tokoh bangsa itu.
ADVERTISEMENT
Namun, ia memastikan Megawati dan Prabowo terus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik.
"Saya enggak tahu ada pertemuan atau tidak. Tapi yang pasti bahwa silaturahmi dan komunikasi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo selalu dilakukan," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jumat (4/10).
Setelah berkonsultasi dengan Megawati, Gerindra akhirnya legawa menyerahkan posisi ketua MPR kepada Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang diajukan Golkar. Pemilihan tak berjalan alot dan melalui proses musyawarah.
Lalu, Puan enggan menanggapi isu yang berkembang soal jatah kursi menteri di balik melunaknya sikap Gerindra untuk melepas kursi MPR. Ia menegaskan seluruh keputusan berada di tangan Presiden Jokowi.
"Oh, itu tanya presiden dong, itu prerogatif presiden. (Soal deal politik) Tanya sama ketua fraksi Gerindra-lah yang kemarin ngomong," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gerindra mengajukan Ahmad Muzani sebagai ketua MPR. Namun, Muzani mengatakan dalam komunikasi Prabowo dan Megawati, Presiden kelima itu mengaku sulit untuk memenuhi permintaan Gerindra karena proses yang sudah berjalan panjang.
"Nah diskusi Pak Prabowo dan Ibu Mega itu kemudian Pak Prabowo meminta kepada Ibu Mega agar (memenuhi itu), tapi karena proses sudah berlangsung hampir matang begitu, sehingga agak sulit untuk berputar ke belakang," ucap Muzani, Kamis (3/10).