Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Puan Minta TNI-Polri Prioritaskan Lindungi Warga hingga Nakes di Yahukimo
24 Maret 2025 21:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Yahukimo, Papua, yang menyebabkan seorang guru dan tenaga kesehatan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
“Dukacita mendalam saya sampaikan atas berpulangnya guru di Papua akibat penyerangan di Kabupaten Yahukimo, Papua. Penyerangan terhadap warga sipil ini merupakan aksi yang mencederai rasa kemanusiaan,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin (24/3).
Puan pun meminta pemerintah bersama TNI dan Polri untuk meningkatkan keamanan khususnya di wilayah konflik Papua.
"DPR mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan pengamanan di daerah rawan konflik seperti Yahukimo,” katanya.
"Perlindungan bagi warga sipil, termasuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, harus maksimal dan menjadi prioritas utama” tegas Puan.
Puan juga mendesak penegak hukum untuk terbuka mengenai informasi penyerangan ini. Hal ini merespons berbagai keterangan yang berbeda terkait jumlah korban dari serangan tersebut.
“Kita meminta pemerintah memberikan kejelasan lebih rinci terkait korban jiwa. Harus ada penjelasan yang lebih akurat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil olah TKP, insiden penyerangan berlangsung selama 2 hari yakni Jumat (21/3) dan Sabtu (22/3), kelompok bersenjata yang diduga berjumlah 15 orang menyerang guru-guru honorer dengan senjata tajam, membakar dua unit rumah dinas guru, serta merusak tujuh ruang kelas.
Seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen, ditemukan tewas dengan luka robek di leher, tusukan di pinggang, dan patah tulang terbuka di tangan.
Selain itu, tujuh orang lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan. Polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti serpihan kaca, parang dan pisau yang terbakar, serta sampel material bangunan yang hangus.