Puan Respons Ganjar Capres Rekomendasi NasDem: PDIP Punya Mekanisme Sendiri

18 Juni 2022 14:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR RI, Puan Maharani, memberikan sambutan pada acara peluncuran Tahapan Pemilu 2024 di halaman gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR RI, Puan Maharani, memberikan sambutan pada acara peluncuran Tahapan Pemilu 2024 di halaman gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Rakernas NasDem memberikan rekomendasi kepasa Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo sebagai capres yang akan dipilih Ketum Surya Paloh.
ADVERTISEMENT
Terkait nama Ganjar di dalam rekomendasi NasDem, Ketua DPP PDIP Puan menuturkan keputusan capres dari PDIP merupakan hak prerogatif Ketum Megawati Soekarnoputri.
"Di PDIP sesuai amanat kongres bahwa nanti yang akan menjadi bacapres adalah merupakan hak perogatif dari ketua umum," kata Puan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6).
Dia menuturkan partai berpegang pada mekanisme yang ada di PDIP. Sehingga, kata dia, amanah sebagai capres hanya berada di tangan Megawati.
Ganjar di Sekolah Partai PDIP. Foto: PDIP
"Jadi semua kader partai yang nantinya akan diberi amanah oleh Ibu Ketua Umum sesuai kongres itulah yang akan menjadi bacapres dan cawapres dari PDIP sesuai mekanismenya. Kita berpegang pada itu saja," tutur dia.
Terkait hasil kongres NasDem, Puan kembali menegaskan partainya memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan capres. Dia pun tak mempermasalahkan mekanisme NasDem dalan menentukan capres yang mungkin diusung.
ADVERTISEMENT
"Kalau PDIP punya mekanisme tersendiri juga untuk menentukan bacapresnya dan bacawapres. Jadi, ya, silakan saja itu mekanisme setiap parpol berbeda-beda. Jadi menurut saya sah-sah saja," ucap Ketua DPR RI ini.
Lebih lanjut, Puan menuturkan pihaknya tak terganggu dengan hasil keputusan Rakernas NasDem.
"Oh, ya, enggak (terganggu) lah. Itu, kan, masalah internal setiap parpol masing-masing punya mekanismenya. Jadi biasa saja," tutup Puan.