Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Puan Soroti Marak Prostitusi Anak: Orang Tua Harus Mengawasi, Jangan Menghakimi
26 September 2023 10:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti kasus prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur sebagai korban. Ia menekankan peran keluarga dan lingkungan sangat penting agar anak tidak terjerumus dalam lingkaran perdagangan orang dan prostitusi.
ADVERTISEMENT
"Keluarga sangat berperan dalam memberikan pengawasan memadai. Ini mencakup mengetahui dengan siapa anak berinteraksi dan apa yang mereka lakukan di luar rumah," kata Puan dalam keterangannya, Selasa (26/9).
Selain itu, menurut Puan, penguatan peran keluarga dalam melindungi anak juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Mulai dari memberikan edukasi, sosialisasi, hingga regulasi, khususnya terkait penggunaan media sosial.
“Bagaimana pemerintah turut andil memberikan literasi yang baik bagi orang tua di tengah era kemajuan teknologi ini, karena negara punya tanggung jawab terhadap generasi muda bangsa, yang tidak terlepas dari peran keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ujar Puan.
Eks Menko PMK itu menekankan, pemerintah perlu memperdalam sejumlah program yang berkaitan dengan ketahanan keluarga. Puan menilai, perlu ada program layanan konseling keluarga bagi masyarakat yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
“Orang tua harus mendengarkan perasaan dan kekhawatiran anak-anak mereka tanpa menghakimi. Tapi terkadang, orang tua kerap kesulitan menjalin komunikasi dengan anak karena beberapa alasan. Pemerintah dapat memfasilitasi dengan program-program konseling keluarga,” tuturnya.
Selain itu, Puan melanjutkan, pendidikan seksual dari keluarga dan lingkungan terdekat juga penting untuk dimiliki anak. Dengan berbekal informasi yang tepat dan sehat tentang pendidikan seksual, anak diharapkan bisa terhindar dari perbuatan yang merusak masa depan.
"Orang tua harus memberikan informasi yang akurat dan mendukung diskusi seputar seksualitas dengan pendekatan yang sesuai dengan usia anak. Sehingga anak akan merasa lebih berwawasan dalam hal seksual sehingga tidak mudah dirayu untuk masuk ke dalam lingkaran prostitusi," tutup cucu Bung Karno tersebut.
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu mengungkap praktik prostitusi online dengan korban anak di bawah umur. Dalam kasus ini, seorang muncikari berinisial FEA diamankan di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat.
Modus yang digunakan FEA ialah menjajakan perempuan di bawah umur menggunakan media sosial. Anak-anak yang dijadikan korban ini diberikan tarif sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 8 juta untuk sekali kencan. Dari hasil itu, pelaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp 2 juta sampai Rp 4 juta.