Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden ke-3 RI BJ Habibie telah tutup usia , Rabu (11/9). Sepanjang hidupnya, Habibie tak hanya menginspirasi lewat karya dan baktinya kepada negara, namun juga rasa cintanya yang begitu besar kepada Hasri Ainun Habibie.
ADVERTISEMENT
Selama 48 tahun, Habibie dan Ainun nyaris tidak pernah terpisahkan. Namun, di tahun 2010, Habibie harus menelan takdir pahit. Ainun pergi selamanya menghadap Sang Khalik.
"Ainun, saya sangat mencintaimu. Tapi Allah lebih mencintaimu, sehingga saya merelakan kamu pergi," tutur Habibie, mengantarkan kepergian Ainun saat itu.
Makam Ainun tak pernah sepi dan selalu dipenuhi bunga. Setiap Selasa dan Jumat, hingga akhir hayatnya, Habibie selalu mengirimkan bunga sedap malam dan anggrek ungu kesukaan Ainun.
Lima tahun setelah kepergian Ainun, rasa cinta Habibie tetap tidak pudar. Ia menuliskan rasa rindunya yang begitu dalam melalui tiga buah puisi yang tertuang dalam buku 'Habibie dan Ainun'.
"Bagi saya pribadi, hikmah menulis buku ini telah menjadi terapi untuk mengobati kerinduan, rasa tiba-tiba kehilangan oleh seseorang yang selama 48 tahun 10 hari berada dalam kehidupan saya, dalam berbagi derita dan bahagia, karena antara saya dan Ainun adalah dua raga tetapi hanya satu jiwa," tulis Habibie dalam pengantar bukunya.
ADVERTISEMENT
Kini, sembilan tahun setelah kepergian Ainun, Habibie pun pergi menyusul kekasihnya. Meski Habibie-Ainun telah tiada, namun kisah cinta mereka akan tetap dikenang selamanya.
Berikut ketiga puisi cinta yang ditulis Habibie di hari ke-1000 meninggalnya Ainun:
ADVERTISEMENT