Puji Militer Indonesia, Jepang Nantikan Kelanjutan Latma Super Garuda Shield

17 Desember 2022 10:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atase Pertahanan Kedutaan Besar Jepang, Kapten Mizuno Hidenori, beserta istrinya (kiri), Rektor Universitas Pertahanan, Amarulla Octavian (tengah), dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, beserta istrinya (kanan) pada Jumat (16/12). Foto: Jemima Shalimar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atase Pertahanan Kedutaan Besar Jepang, Kapten Mizuno Hidenori, beserta istrinya (kiri), Rektor Universitas Pertahanan, Amarulla Octavian (tengah), dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, beserta istrinya (kanan) pada Jumat (16/12). Foto: Jemima Shalimar/kumparan
ADVERTISEMENT
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, menyampaikan apresiasi atas kerja sama pertahanan dengan Indonesia pada Jumat (16/12).
ADVERTISEMENT
Kenji menyinggung berbagai program yang telah terjalin sepanjang tahun ini. Salah satu pencapaian paling simbolis baginya adalah partisipasi Angkatan Darat Bela Diri Jepang dalam latihan militer bersama (latma) Super Garuda Shield pada 1-14 Agustus 2022.
Kenji menghadiri latma tersebut yang berlangsung di Pusat Latihan Tempur Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam. Dia menyanjung para personel angkatan udara yang terlibat.
"Saya sendiri menghadiri upacara pembukaan Super Garuda Shield sebagai salah satu tamu dan menyaksikan langsung latihan lintas udara yang spektakuler, menyaksikan ikatan yang kuat terjalin di antara pasukan kita," tutur Kenji saat peringatan Hari Pasukan Bela Diri Jepang ke-68 di Hotel Indonesia Kempinski pada Jumat (16/12).
Helikopter Bell 412EPI TNI AD melakukan evakuasi medis pada prajurit saat berlangsungnya latihan 'The Combined Arm Live Fire Exercise (Calfex)' Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM) telah menggelar Garuda Shield sejak 2009.
ADVERTISEMENT
Tetapi, aktivitas militer tahun ini merupakan latma multilateral terbesar Indonesia. Hingga 14 negara berpartisipasi aktif, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS), Australia dan Singapura.
Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris juga hadir sebagai pengamat.
"Sangat tergantung pada pihak Indonesia apakah Super Garuda Shield akan berlanjut sebagai latihan multilateral," ungkap Kenji.
"Tetapi bila demikian, saya rasa Jepang akan senang untuk bergabung," sambung dia.
Prajurit TNI AD memberikan air mineral kepada prajurit Angkatan Darat Jepang usai melakukan penerjunan di Latihan Bersama Super Garuda Shield (SGS) Tahun 2022 di Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Selain latma besar-besaran ini, Indonesia juga berkesempatan menjadi tuan rumah Triangular Partnership Program (TPP).
Kerangka kerja yang bertujuan mendukung kapasitas pemelihara perdamaian tersebut diadopsi negara anggota PBB pada 2014.
Untuk pertama kalinya, TPP digelar di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI. Selama kegiatan, Jepang menggelar kursus bagi personel militer Indonesia dari 8 Agustus hingga 16 September.
ADVERTISEMENT
"Trainee kami dari TNI sangat termotivasi yang memberikan pengalaman yang membuat instruktur kami merenung," ungkap Kenji.
Kerja sama pertahanan tidak terbatas pada pelatihan. Kedua negara turut memiliki program pertukaran pendidikan militer.
Akademi Pertahanan Nasional (NDA) Jepang telah menerima taruna TNI selama bertahun-tahun, termasuk mahasiswa PhD pertama dari Indonesia pada 2022. Kenji berharap lulusan NDA akan terus berperan dalam menjembatani hubungan Indonesia-Jepang.
"Lulusan NDA sangat suportif, dan mereka memainkan peran sentral dalam memperdalam ikatan antara kedua negara kita berdasarkan kepercayaan tak tergoyahkan yang telah mereka bangun selama lima tahun belajar di akademi," jelas Kenji.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, memberikan sambutan saat memperingati Hari Pasukan Bela Diri Jepang ke-68 di Hotel Indonesia Kempinski pada Jumat (16/12). Foto: Jemima Shalimar/kumparan
Kenji menekankan, Jepang telah berkembang sebagai negara yang cinta damai selama 77 tahun terakhir. Pihaknya bertekad untuk tidak pernah menyimpang dari jalan ini.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Jepang menilik ancaman dari pihak-pihak yang berniat mengubah status quo dengan kekerasan. Maka dari itu, Tokyo semakin menyadari pentingnya pertahanan nasional.
Jepang lantas mengadopsi strategi keamanan nasional baru pada Jumat (16/12). Berdasarkan strategi itu, JSDF akan mempertahankan hubungan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Kenji mengatakan, kedua negara memiliki banyak persamaan seperti merupakan negara demokrasi terbesar di dunia, serta terletak di tengah kawasan Indo-Pasifik.
Jepang dan Indonesia pun sama-sama negara maritim, negara kepulauan, serta memiliki kepentingan dan tujuan strategis serupa.
Kenji menerangkan, alasan-alasan ini membuktikan bahwa keduanya dapat menjalin kerja sama lebih lanjut dalam bidang pertahanan.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, pada acara peringatan Hari Pasukan Bela Diri Jepang ke-68 di Hotel Indonesia Kempinski pada Jumat (16/12). Foto: Jemima Shalimar/kumparan
Dia mengatakan, orang cenderung fokus pada interaksi ekonomi saat berbicara tentang hubungan bilateral. Tetapi, Jepang dan Indonesia telah meningkatkannya dalam bidang politik dan keamanan pula.
ADVERTISEMENT
Kenji meyakini pentingnya hubungan ini untuk mengarungi masa yang penuh dengan ketegangan di kawasan tersebut.
"Dalam hal itu, kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam kerja sama pertahanan dan keamanan kami tahun ini. Ini diilustrasikan oleh pertukaran tingkat tinggi antara semua cabang militer kita," papar Kenji.
Strategi baru Jepang menyusun kebijakan seperti meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 2 persen dari PDB pada 2027.
ADVERTISEMENT
Dalam rencana tersebut, Jepang juga akan membeli rudal jarak jauh AS. Senjata ini akan digunakan untuk menghancurkan lokasi peluncuran rudal musuh ketika mereka diserang.
Jepang akan turut meningkatkan kemampuan perang siber.
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyematkan brevet wing penerjun kepada prajurit Angkatan Darat Jepang saat Latihan Bersama Super Garuda Shield (SGS) Tahun 2022 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Baturaja, Sumatera Selatan, Rabu (3/8). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Ketika ditanya apakah anggaran ini meliputi penjualan senjata ke Indonesia, Kenji belum dapat memberikan informasi lebih lanjut. Tetapi, Jepang berniat melanjutkan hubungan bilateral ini.
ADVERTISEMENT
"Itu semua tergantung pihak Indonesia. Kami ingin melanjutkan kerja sama apa pun, yang sesuai dengan selera Indonesia, sesuai dengan apa yang ingin dimiliki Indonesia," katanya kepada wartawan di sela-sela acara.
Kenji mengatakan, puluhan tahun telah berlalu sejak JSDF didirikan pada 1 Juli 1954. Sejak saat itu, JSDF berkomitmen pada pertahanan nasional dan stabilitas komunitas internasional.
"Indonesia, tentu saja, merupakan mitra yang sangat penting bagi kami," ujar Kenji.
"Saya mengharapkan perkembangan lebih lanjut dari hubungan antara Jepang dan Indonesia," pungkas dia.