Pujian Airlangga ke Bamsoet di Munas: Contoh Konkret Kedewasaan Golkar

3 Desember 2019 20:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberi sambutan.  Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberi sambutan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memuji sikap Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang memilih mundur dari kontestasi caketum dalam pembukaan Munas Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bamsoet memilih mundur hanya beberapa jam saja sebelum Munas Golkar dimulai demi kesolidan partai.
"Ketua MPR, Mas Bambang Soesatyo, terima kasih Mas Bamsoet membuat musyawarah nasional jadi adem, tenang," kata Airlangga mengawali sambutannya, Selasa (3/12)
Airlangga menegaskan dia dan Bamsoet ingin menjadikan Munas Golkar sebagai momen persatuan Partai. Sebab, dia tak ingin lagi ada perpecahan dan lahir partai baru usai Munas selesai.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto memberi sambutan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Oleh karena itu, dalam konteks itu kepada Ketua MPR, yang salah satu kader terbaik Bambang Soesatyo, saya apresiasi setinggi-tingginya. Sore ini kami telah bertemu dan beliau menarik diri dari bursa caketum," ujar Airlangga.
Ungkapan Airlangga itu lantas disambut tepuk tangan meriah dari peserta Munas dan tamu yang hadir.
ADVERTISEMENT
"Beliau nyatakan dengan tegas untuk setia kepada komitmen bersama dan kedepankan persatuan kepentingan negara di atas yang lain. Saya apresiasi keputusan tersebut, contoh konkret kedewasaan Partai Golkar," ucap dia.
"Itu juga jadi cerminan demokrasi dan kita bersama-sama kembangkan Golkar," imbuhnya.
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Airlangga lalu mengulas kembali pernyataan Presiden Joko Widodo saat Rapimnas Partai Golkar beberapa waktu lalu. Kala itu, Jokowi mengingatkan gejolak di Partai Golkar juga dapat berdampak bagi bangsa Indonesia.
"Beberapa waktu lalu presiden katakan kekuatan beringin adalah salah satu tulang punggung pemerintah. Bila Golkar goyang sedikit maka Indonesia goyang sedikit. Tetapi, jika Golkar solid, kuat, pemerintah lebih mudah dorong kesejahteraaan. Mari kita rapatkan jajaran barisan konsolidasi," tandasnya.
Bamsoet menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai Ketum Golkar usai bertemu dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Airlangga, dan Aburizal Bakrie.
ADVERTISEMENT
Dengan keputusan Bamsoet, ditambah calon yang tak lolos administrasi, maka calon Ketum Golkar menyisakan Airlangga, Ridwan Hisjam, dan Ali Yahya.