Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perintah Eksekutif Presiden AS dari Masa ke Masa
30 Januari 2017 7:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Perintah eksekutif, atau executive order, menjadi kewenangan khusus presiden Amerika Serikat untuk membuat kebijakan tanpa melewati proses legislasi yang normal. Kewenangan tersebut biasa dipergunakan untuk keadaan mendesak atau situasi genting darurat.
ADVERTISEMENT
Hingga pagi ini (30/1), telah ada 15.333 executive order yang telah mengambil tempat di sejarah kepresidenan Amerika Serikat, dimulai dari delapan perintah eksekutif George Washington di tahun 1790-an hingga pelarangan masuknya imigran dari negara-negara muslim dengan dalih terorisme oleh Trump.
Banyak dari ribuan perintah eksekutif tersebut memberikan hasil yang baik bagi Amerika Serikat, bahkan bagi kehidupan dunia internasional. Namun begitu, tak sedikit yang pada akhirnya dinilai menjadi keputusan gegabah yang patut disesali.
Apa saja perintah eksekutif tersebut? Bagaimana pelaksanaan dalam konteks waktu penerbitannya? kumparan mengumpulkannya untuk Anda. Berikut daftarnya:
Proclamation of Emancipation
Presiden Abraham Lincoln menandatangani Proklamasi Emansipasi pada 1 Januari 1863. Kewenangan eksekutif tersebut membebaskan semua budak yang hidup di negara bagian Konfederasi ketika terjadi Perang Sipil. Meski tidak banyak memberi pengaruh secara jumlah, keputusan ini mengawali perjuangan ratusan tahun Amerika Serikat melawan represi rasial.
ADVERTISEMENT
New Deal
Pengangguran mencapai 25 persen. Harga komoditas turun hingga 60 persen. Mencapai puncak Great Depression, Franklin Delano Roosevelt harus melakukan segala cara untuk tetap memastikan negaranya berjalan. Janji "New Deal" dikeluarkan. Hasilnya, dalam 12 tahun kekuasaan di masa-masa paling kelam Amerika Serikat setelah Perang Sipil, Roosevelt mengeluarkan deretan perintah eksekutif dalam jumlah yang mengejutkan: 3.721 kebijakan!
Dari ribuan kebijakan tersebut, beberapa menjadi yang paling diingat. Kebijakan seperti Works Progress Administration, kebijakan membuat Bank Ekspor dan Impor, juga kebijakan Rural Electrification Administration yang dikeluarkannya mampu membawa 8 juta pekerjaan untuk masyarakat Amerika Serikat.
Hanya dalam waktu delapan tahun saja sejak tahun 1936, kebijakan-kebijakan tersebut menghasilkan terbangunnya 1.000.000 kilometer jalan raya, 125.000 jembatan, 8.000 taman, dan 850 bandar udara yang tersebar di berbagai wilayah Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Workd Progress Administration juga mempekerjakan pelukis, pemahat, musisi, dan penulis. Hasilnya: 2.500 mural, 17.500 patung, 34 orkestra baru, dan 2.000 poster layanan masyarakat baru.
Desegregation of Armed Forces
Di tahun 1948, setelah Perang Dunia II, Presiden Harry Truman menandatangani perintah eksekutif yang secara resmi mengakhiri batasan-batasan rasial di tubuh militer Amerika Serikat. Perintah dikeluarkan dengan sangat sederhana: "Harus tercapai kesetaraan perlakuan dan kesempatan bagi semua pihak yang berada di dalam tubuh Angkatan Bersenjata, tanpa memandang ras, warna kulit, agama, maupun asal negara."
Sebelumnya, semua pelatihan dan pekerjaan militer dibedakan oleh ras dan warna kulit. Hasilnya, pada tahun 1953, 95 persen unit Afrika-Amerika telah tersatukan menjadi satu unit.
ADVERTISEMENT
Desegregation of Schools
Pada tahun 1954, Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa tiada lagi pemisahan di sekolah berdasarkan rasial. Meski demikian, hal tersebut tidak cukup. Gubernur Arkansas, Orville Faubus, menolak menaati keputusan tersebut pada tahun 1957.
Hasilnya, Dwight D. Eisenhower menempatkan Arkansas National Guard di bawah kendali Federal dan mengirimkan tentara Amerika Serikat untuk memastikan 9 anak Afrika-Amerika dapat bersekolah dengan aman di Little Rock High School.
Japanese-American Internment
Tak semua perintah eksekutif berakhir baik. Roosevelt pun ternyata juga cuma manusia. Setelah terjadinya peristiwa Pearl Harbour, Presiden Roosevelt memerintahkan penawanan warga Jepang-Amerika yang tinggal sepanjang Pantai Barat Amerika Serikat dengan alasan kemungkinan sabotase dan kegiatan mata-mata.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, 70.000 hingga 120.000 Jepang-Amerika direlokasi ke dalam kamp-kamp di Barat Daya, tempat yang dijaga ketat oleh menara-menara pengawas dan kawat berduri. Di masa yang sama, 14.000 keturunan Jerman dan Italia juga merasakan hal yang sama. Hasilnya pada Desember 1944, perintah eksekutif tersebut dicabut dan pemerintah Amerika Serikat harus mengganti rugi kepada keturunan Jepang-Amerika yang ditawan sebesar 20.000 dolar empat dekade kemudian.
Patronage
Theodore Roosevelt mengeluarkan dua eksekutif order yang dinilai tidak penting. Keduanya dikeluarkan untuk menunjuk William L. Ralph sebagai kurator telur burung di Museum Nasional, sedangkan satu lagi membuat Roy L. Quackenbush sebagai juru tulis permanen di sebuah kantor pos.