news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pulau Jawa dan Sumatera Waspada Siklon Tropis Herman

2 April 2023 14:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga bersiap untuk memancing di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (3/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga bersiap untuk memancing di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara pada Selasa (3/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Siklon tropis Herman masuk radar Badan Meteorologi Australia. Siklon tropis ini berimbas pada angin yang kencang. Diprediksi Herman memberikan pengaruh pada Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Siklon tropis Herman merupakan indikasi atmosfer yang tidak stabil akibat gradien tekanan yang cukup besar sehingga memicu aliran konvergen yang kemudian berputar searah jarum jam (Belahan Bumi Selatan) karena defleksi (pembelokan) akibat pengaruh kuat gaya Coriolis," kata ahli cuaca dari STMKG, Deni Septiadi dalam keterangannya, Minggu (2/4).
Berikut analisa lengkap Deni soal siklon tropis Herman:
Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) milik Australian Bureau of Meteorology (BoM) merilis update Siklon Tropis per tanggal 1 April 2023 dan menginformasikan tentang Siklon Tropis Herman (Kategori 4) dengan kecepatan angin di sekitar pusatnya mencapai 195 kilometer per jam dan kecepatan angin kencang mencapai 270 kilometer per jam. Siklon Tropis Herman terpantau berada di 18.6LS 107.1 BT 940 hPa Samudra Hindia sekitar 820 km barat laut Exmouth dan 920 km selatan Pulau Christmas atau sekitar 1200 km dari selatan Jawa. Siklon ini bergerak lambat ke arah selatan tenggara dan mulai melemah, diperkirakan Siklon Tropis Herman yang Parah tidak akan berdampak pada daratan Australia atau wilayah kepulauan mana pun.
ADVERTISEMENT
TCWC Australia memberi nama “Herman” untuk siklon tersebut karena memang siklon tropis tersebut pertama kali terbentuk sebagai Depresi Tropis di sebelah barat daya wilayah Australia pada tanggal 26 Maret 2023. Penamaan SiklonTropis Herman merupakan nama yang sudah disepakati dan dicatat di dalam daftar nama-nama siklon tropis yang akan digunakan secara bergilir setiap tahunnya berdasarkan kebijakan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan telah disepakati oleh negara-negara yang terdampak di wilayah tersebut.
Bagaimana dampaknya terhadap kondisi atmosfer di Indonesia?
Kecepatan angin permukaan di selatan Sumatera, banten dan Jawa barat hingga jawa timur bagian selatan terpantau mencapai 30 km/jam dengan potensi angin kencang 40-50 km/jam. Daerah-daerah tersebut berpotensi paling terdampak akibat konvergensi angin sehingga memungkinkan pertumbuhan awan-awan konvektif jenis Cumulus (Cu) yang akan tumbuh berkembang menjadi multi sel thunderstorm dan menghasilkan hujan kategori sedang hingga lebat. Berdasarkan analisis streamline angin permukaan dan angin 850 mb, cuaca ekstrem akibat pengaruh langsung sirkulasi Siklon Tropis Herman mencapai 1000 km dari pusat badai.
ADVERTISEMENT
Siklon tropis Herman merupakan indikasi atmosfer yang tidak stabil akibat gradien tekanan yang cukup besar sehingga memicu aliran konvergen yang kemudian berputar searah jarum jam (Belahan Bumi Selatan) karena defleksi (pembelokan) akibat pengaruh kuat gaya Coriolis. Anomali suhu muka laut antara 2-3 ℃ serta kelembapan yang cukup menjadi faktor memperkuat perkembangan Siklon Tropis Herman. Siklon tropis ini terbentuk akibat adanya pusat tekanan rendah dan aliran angin konvergen menuju pusat badai. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan vortisitas di daerah tersebut kemudian aliran angin konvergen tersebut mengalir dari arah yang berbeda-beda dan bergerak ke pusat badai.
Meskipun aliran monsun asia yang mulai melemah, nilai IOD, MJO, hingga ENSO tidak signifikan. Seminggu terakhir, kandungan uap air di benua maritim Indonesia (BMI) cenderung meningkat dari sebelumnya ditambah dengan anomalis suhu muka laut yang masih hangat dan terdapat konvergensi aliran di atas ekuator (Inter Tropical Convergence Zone, ITCZ). BMI secara umum berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat terutama di Sumatera bagian barat, Jawa barat, timur hingga tengah, Kalimantan bagian barat dan selatan, Sulawesi bagian selatan, NTB, Maluku, hingga Papua bagian barat. Wilayah-wilayah tersebut meskipun tidak terdampak oleh pengaruh Siklon Tropis Herman, namun cukup labil dengan nilai CAPE 800-1000 Joule/kg.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dampaknya tidak langsung Siklon Tropis Herman?
Aliran angin yang cukup kuat dari laut yang mengarah ke darat terutama di bagian selatan jawa akan menghasilkan wind shear yang dimodulasi akibat topografi dataran tinggi dan pegunungan dan memicu terjadinya angin puting beliung. Pada fase transisi Maret-April-Mei (MAM) awan-awan konvektif bahkan dapat tumbuh berkembang lebih menjulang bahkan menembus tropopause dibandingkan pada musim penghujan (Desember-Januari-Februari, DJF) saat monson Asia mendominasi. Di samping potensi puting beliung, gelombang laut yang tinggi mencapai 4-6 m di Selatan Jawa perlu untuk diwaspadai.
Sekali lagi, fenomena atmosfer skala sinoptik yang tumbuh atau berkembang di sekitar BMI mengindikasikan atmosfer yang labil dengan potensi bencana terkait curah hujan ekstrem, petir dan angin kencang. Lebih dari 80% bencana di BMI didominasi oleh bencana hidrometeorologi, perlu kewaspadaan yang tinggi untuk keselamatan Bersama.
ADVERTISEMENT