Puluhan Kambing di Karawang Mati Diduga Diterkam Macan Tutul Jawa

4 Juni 2024 14:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bekas cakaran diduga macan tutul jawa. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Bekas cakaran diduga macan tutul jawa. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Warga Kampung Taneh Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Karawang, dihebohkan dengan matinya puluhan kambing dalam sebulan terakhir. Warga menduga ternak yang mati itu akibat diterkam macan tutul jawa.
ADVERTISEMENT
Kepala Dusun Taneuh Beureum, Laim, mengatakan kejadian ternak diserang satwa liar ini pertama kali terjadi pada 19 Maret 2024 di ladang kebun warga.
“Awalnya ada suara teriakan kambing tiga kali. Sore hari kira-kira jam tiga sore ketika disamperin ditemukan ternak kambing warga sudah mati dengan luka di leher samping, juga bekas jejak-jejak binatang lain," jelas Laim, Selasa (4/6).
Insiden itu terjadi berulang kali sejak 19 Maret sampai 24 Mei 2024. Total, kata dia, kambing warga yang mati diterkam satwa liar sebanyak 27 ekor.
"Pas kejadian terakhir, warga peternak mengaku dipanggil oleh temannya yang melihat salah satu ekor kambing dimangsa macan dengan corak tutul ke dalam sebuah gua batu kecil. Ketika didatangi, macan itu lari ke hutan meninggalkan mangsanya," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Warga Mau Balas Dendam

Suasana Dusun Taneuh Beureum, Karawang. Dok: Ist.
Banyaknya teror dari binatang buas ini membuat resah warga. Beberapa warga yang kesal ternaknya dimangsa bahkan berniat memburu satwa liar tersebut.
"Saat malam hari warga membekali diri dengan senjata jika tiba-tiba diserang oleh macan di kebun atau hutan," ucapnya.

Koridor Karnivora Besar

Sementara itu, anggota Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Komarudin, menyebut titik lokasi konflik satwa liar ini masuk dalam koridor karnivora besar yang menyatu dengan hutan kawasan Pegunungan Sanggabuana, termasuk sampai ke hutan di sisi selatan Waduk Jatiluhur.
"Lokasinya berada di Blok 1A hutan Perum Perhutani BKPH Pangkalan, KPH Purwakarta, Divisi Regional Jawa Barat-Banten," jelas Komarudin.
Berdasarkan laporan assessment Ranger, jejak yang ada serta kesaksian warga, ternak warga diserang oleh karnivora besar jenis macan tutul jawa (Panthera pardus melas).
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa cakaran pohon, dan jejak darah di salah satu gua. Dugaan sementara dari jejak yang ada di lapangan merupakan jejak karnivora besar," jelas Komarudin.

Termasuk Satwa Dilindungi

Suasana Dusun Taneuh Beureum, Karawang. Dok: Ist.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Purwakarta BBKSDA Jawa Barat, Vitriana Yulalita, mengatakan bahwa macan tutul Jawa merupakan satwa kebanggaan yang telah ditetapkan sebagai satwa identitas provinsi Jawa Barat dengan SK Gubernur Jawa Barat No. 27 tahun 2005; serta merupakan satwa endemik pulau Jawa yang juga dilindungi sesuai Permen LHK No. 106/2018.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak memburu macan tutul jawa, karena hewan itu termasuk satwa dilindungi sesuai UU No. 5 Tahun 1990 tentang KSDAE.
"Jika ada masyarakat kedapatan memburu satwa tersebut maka bisa dikenai sanksi pidana," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pihaknya akan mengedukasi masyarakat bagaimana beternak, terutama membuat kandang yang bisa terhindar dari serangan satwa liar.
"Oleh karena itu kami mengharapkan koordinasi lintas sektor untuk dapat mewujudkan amanat tersebut sebagai bentuk upaya bersama terkait pelestarian macan tutul jawa di Kabupaten Karawang," katanya.