Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Puluhan Mobil Listrik Baru Berjejer di Parkiran DPR, Untuk Apa?
30 September 2022 17:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Puluhan unit mobil listrik Hyundai Ionic 5 warna hitam berjejer rapi di area parkir Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Jumat (30/9), sekitar 28 unit mobil listrik 'Hyundai Ionic 5' terparkir di area parkir di DPR yang sebelumnya digunakan untuk parkir bus-bus.
Bus-bus tersebut untuk sementara dipindahkan ke area parkir di samping belakang masjid DPR RI. Lalu untuk apa mobil-mobil listrik itu?
Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, mengatakan mobil listrik tersebut akan digunakan untuk mobilitas para delegasi Parliamentary Speakers’ Summit (P20) pada 5-7 Oktober 2022 mendatang.
"Selama kegiatan P20 berlangsung mobilisasi para delegasi akan menggunakan mobil listrik yang juga akan digunakan di G20 November mendatang," kata Indra di Gedung DPR RI, Jumat (30/9).
Indra mengatakan, total ada 55 unit mobil listrik yang akan digunakan selama kegiatan P20. Mobil listrik merupakan pinjaman dari PT Hyundai untuk seluruh kegiatan P20, dan akan dikembalikan untuk dipakai pada gelaran G20 pada November 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kendaraan ini kerja sama DPR dengan Hyundai, gratis. Jadi tidak ada pembayaran apa pun. Dipinjamkan. Pengemudinya juga. Karena ini ada operating systemnya yang harus hati-hati karena ini belum familiar," terangnya.
Indra memaparkan, penggunaan mobil listrik itu sekaligus menjadi ajang kampanye DPR RI tentang isu lingkungan. Salah satu sub tema yang diangkat dari P20 terkait energi baru dan terbarukan, serta perubahan iklim.
"Ini wujud komitmen dan dukungan DPR RI untuk terus mengkampanyekan ramah lingkungan dan menghargai karya anak bangsa. Karena mobil listrik tersebut dirakit di Indonesia," jelasnya.
"DPR RI ingin agar parlemen dapat menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan komitmen internasional dalam kaitannya perubahan iklim dan energi terbarukan. DPR RI ingin negara-negara G20 dan negara undangan tuan rumah mengetahui bahwa Indonesia juga telah dapat memproduksi kendaraan listrik," papar Indra.
ADVERTISEMENT
Adapun sumber listrik yang akan memberikan daya (charging) kendaraan listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sudah terpasang di Kompleks Parlemen.
Panel surya pada PLTS berlokasi tepatnya di Taman Energi DPR yang berada di depan Gedung Nusantara. Pembangunan panel surya dan taman energi mengusung konsep green building. PLTS yang dibangun di Taman Energi itu dapat memenuhi 25 persen kebutuhan listrik di gedung DPR RI.
Selain PLTS, DPR juga dibantu oleh PT PLN dan PT EVCuzz. Dua perusahaan itu membantu memasangkan charger untuk mengisi daya mobil-mobil listrik di sejumlah titik di Kompleks Parlemen.
"DPR sudah siapkan titik-titik charging mobil listrik di kompleks DPR untuk antisipasi ke depan untuk penggunaan kendaraan listrik," kata Indra.
ADVERTISEMENT
"Mereka [PLN dan EVCCuzz] memasangkan empat charger yang itu semua tidak terkena biaya. Jadi, Hyundai hanya menyediakan perangkat kendaraan, untuk urusan charger kami dibantu oleh pihak lain," terang Indra.